Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Hamdan Zoelva Bisa Belajar dari Kasus Akil

Said Salahuddin menyatakan sedari awal ia memiliki harapan Ketua Mahkamah Konstitusi terpilih

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Pengamat: Hamdan Zoelva Bisa Belajar dari Kasus Akil
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) terpilih, Hamdan Zoelva, menunjukkan surat suara saat acara pemilihan Ketua MK periode 2013-2016, di gedung MK Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2013). Pemilihan dilakukan untuk menggantikan Ketua MK sebelumnya, Akil Mochtar, yang ditahan KPK karena diduga terlibat korupsi Pilkada. TRIBUNNEWS/HERUDIN 
 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat Untuk Demokrasi (SIGMA), Said Salahuddin menyatakan sedari awal ia memiliki  harapan Ketua Mahkamah Konstitusi terpilih bukanlah Hakim Konstitusi yang menjadi target KPK berikutnya. Menurutnya, pasca-penangkapan Akil, semua cemas, khawatir akan ada Hakim lain yang diciduk lagi oleh KPK.

"Rasa was-was inilah yang membuat saya tidak sempat memikirkan siapa yang paling tepat untuk memimpin MK ke depan. Bagi saya, asal besok-besok tidak ditangkap KPK saja sudah bagus itu," kata Said kepada Tribunnews.com, Sabtu (2/11/2013).

Said menuturkan, karena sekarang Hamdan Zoelva sudah terpilih menjadi Ketua MK yang baru, dirinya ingin menitip pesan agar beliau betul-betul belajar dari kasus Akil. Menurutnya, kekuasaan itu cenderung korup, jadi harus hati-hati.

"Selebihnya tentu kita berharap, apabila ditemukan indikasi ada Hakim Konstitusi yang bermasalah, hendaknya Pak Hamdan-lah yang mengantar Hakim itu ke KPK. Jangan sampai terulang lagi yang seperti Akil," ucapnya.

Lebih lanjut Said mengatakan, jendela transparansi dan partisipasi mulai sekarang harus dibangun di gedung MK. Karena dengan adanya keterbukaan dan dengan dibukanya ruang pelibatan masyarakat seluas-luasnya untuk berpartisipasi mengawasi MK.

"Maka perlahan-lahan kepercayaan masyarakat kepada MK bisa kembali pulih," ujarnya.

Berita Rekomendasi
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas