Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gus Solah dan Romo Magnis Gelar 'Konvensi Rakyat Capres RI 2014'

Sejumlah tokoh yang dipimpin Salahuddin Wahid, menggagas "Konvensi Rakyat Calon Presiden Republik Indonesia."

zoom-in Gus Solah dan Romo Magnis Gelar 'Konvensi Rakyat Capres RI 2014'
Surya/sutono
KH Solahudin Wahid alias Gus Solah 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh yang dipimpin Salahuddin Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Solah, menggagas "Konvensi Rakyat Calon Presiden Republik Indonesia."

Konvensi itu, digelar untuk mencari calon-calon pemimpin yang kurang populer bagi kalangan partai-partai politik (parpol).

Dalam konferensi persnya di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2013), Gus Solah menuturkan, pendanaan tonvensi tersebut berasal dari sejumlah rakyat, yangg sifatnya tidak mengikat. Namun, ia enggan menyebutkan identitasnya.

Lebih lanjut Gus Solah menjelaskan, bahwa sudah ada sejumlah nama yang siap maju dan dianggap cocok berlaga pada Pemilihan Presiden 2014. Tapi, pihaknya masih membuka kesempatan untuk nama-nama baru. Sang calon pemimpin akan diajak keliling ke enam kota untuk melakukan debat publik.

"Jadi pemimpinnya harus muncul di masyarakat. Setelah itu kita akan tawarkan ke partai-partai yang belum mempunyai pemimpin," tegasnya.

Sementara anggota komite Konvensi Rakyat itu adalah antara lain ialah Pdt Natan Setiabudi; Adnan Buyung Nasution; Jaya Suprana; Frans Magnis-Suseno; Aristides Katoppo; dan Ichlasul Amal.

Berita Rekomendasi

Selanjutnya, Hendarmin Ranadireksa; Yenti Garnasih; Asep Warlan Yusuf; Tjuk K Sukiyadi; dan, Wisjnubroto.

Ia menurutkan, ada yang salah dengan pengaturan negri ini. Rakyat masih banyak bergelut dengan kemiskinan di negeri yang kaya ini.

Padahal, kata dia, pajak terus dinaikan, dan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) juga terus menunjukkan grafik kenaikan.

Adik kandung mendiang mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid itu menyebutkan, hutang negara yang menurut Ditjen Pengelolaan Uang Kementerian Keuangan RI pada Oktober 2013, jumlahnya sudah mencapai Rp 2.373,76 Triliun. Padahal APBN 2013 mencapai Rp 1.726,2 Triliun, artinya negara sudah bangkrut. Pemerintah dianggap Gagal.

"Makanya, kita harus mencari calon-calon pemimpin baru, atau kalau tidak kita cuma mengulangi kesalahan yang ada," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, masyarakat nyaris kehilangan kepercayaan terhadap Partai Politik yang punya kesempatan mengajukan calon presiden dan wakilnya. Sejatinya, kata dia rakyat juga ingin memperoleh pemimpin yang sempurna. Masalahnya kalaupun pemimpin seperti itu menjadi kader sebuah partai, belum tentu ia dicalonkan oleh partainya.

"Potensi pemimpin sepeti itu di luar partai politik tentu ada, tetapi tidak dikenal oleh masyarakat luas. Dilandasi dengan pemikiran itu dan semangat perbaikan bangsa, maka konvensi rakyat ini diadakan," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas