Tantowi Yahya Adukan SMS Gelap ke Bareskrim
Tantowi Yahya mendatangi sentra pelayanan kepolisian Bareskrim Polri untuk melaporkan dugaan pencemaran nama baik melalui SMS.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya mendatangi sentra pelayanan kepolisian Bareskrim Polri untuk melaporkan dugaan pencemaran nama baik melalui Short Message Service (SMS).
SMS gelap yang berisi tudingan dirinya menerima aliran Rp 3 miliar dari Direksi TVRI bersama Hayono Isman dan Evita Nursanty.
Tantowi datang ke Bareskrim sekitar pukul 11.00 WIB bersama anggota DPR RI lainnya diantaranya Hayono Isman dan Nuning Kertopati.
"Jadi kedatangan saya ke sini untuk menindaklanjuti keputusan final rapat Komisi I hari Senin untuk melaporkan SMS yang beredar pada hari Minggu yang lalu dimana disitu dijelaskan bahwa ada empat utusan dari TVRI yang membawa uang Rp 3 milyar yang diperuntukkan bagi 3 anggota komisi I yaitu Pak Hayono Isman dari PD (Partai Demokrat), Ibu Evita Nursanti dari PDIP dan saya dari Partai Golkar yang sedang berkaraoke di Bandung pada tanggal 16 Oktober malam," tutur Tantowi saat ditemui di depan Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2013).
Dijelaskan Tantowi, empat utusan TVRI tersebut berdasarkan SMS gelap yang beredar bukan hanya membawa uang Rp 3 miliar saja, tetapi juga membawa dua orang artis Iis Dahlia dan Yuni Shara.
Tujuang pemberian uang Rp 3 miliar tersebut diduga berkaitan dengan pemecatan beberapa Direksi TVRI Komisi I DPR RI.
"Setelah kami mengundang direksi TVRI kemarin, empat orang yang katanya mengantar uang 3 milyar tersebut semuanya memberikan penjelasan bahwa mereka berada ditempat yang berbeda pada saat tanggal 16 Oktober itu. Begitu juga pak Hayono, saya dan ibu Evita, pada saat itu kita berada di Jakarta," ungkapnya.
Tudingan dalam SMS tersebut menurut Tantowi merupakan bentuk pencemaran nama baik yang menyerang pribadi serta Komisi I DPR RI.
"Maka kami memutuskan untuk melaporkan SMS tersebut kepada Bareskrim dengan permintaan kepada mereka untuk menyelidiki asal-usul dari SMS tersebut dan nanti pada akhirnya akan menemukan siapa pelaku sesungguhnya dibalik pengiriman sms tersebut," ungkapnya.