Masyarakat Daerah Senangi Televisi Lokal Pantau Sosialisasi Pemilu
Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri, Tanri Bali Lamo, mengakui sosialisasi pemilih lewat media
Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUN, JAKARTA - Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri, Tanri Bali Lamo, mengakui sosialisasi pemilih lewat media, terutama televisi, sangat mempengaruhi animo masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di daerah.
Menurut Tanri, Pemerintah pun merasa bertanggungjawab menyosialisasikan pemilih ke seluruh lapisan masyarakat. Dengan begitu, harapan meningkatnya partisipasi pemilih dalam Pemilu 2014 menjadi 75 persen bakal terwujud.
"Salah satunya, kita mengimbau masyarakat di beberapa daerah, lebih senang melihat televisi lokal dibanding televisi nasional. Sehingga masukan ke sana untuk mengingatkan berulang-ulang bahwa 9 April mereka harus hadir ke TPS," ujar Tanri dalam diskusi pemilu di Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Menurut peninjauan Dirjen Kesbangpol, partisipasi pemilih kerap menurun 10 persen sejak Pemilu 1999, 2004, dan 2009. Ia berharap, persiapan penyelenggara pemilu 2014 yang lebih bagus dibanding 2009, berikut persiapan regulasinya, mampu meningkatkan jumlah pemilih.
"Kita harap tahun depan enggak menurun. Maka itu upaya sosialisasi semacam ini diperlukan. Yakni bagaimana mengajak masyarakat untuk bisa menyalurkan hak politiknya pada 9 April 2014. Kita tidak masuk dalam pemilihan (siapa yang dipilih). Tapi mereka mau hadir menyalurkan hak pilihnya," kata Tanri.