Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolri dan Wakapolri Tetap Kompak Soal Polwan Berhijab

Sutarman membantah bila hubungannya dengan Oegroseno retak.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kapolri dan Wakapolri Tetap Kompak Soal Polwan Berhijab
Polwan berkerudung 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarnya Telegram Rahasia (TR) penundaan kebijakan penggunaan pakaian hijab Polisi Wanita (Polwan) yang ditanda tangan Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) sempat beredar kabar negatif mengenai hubungan Komjen Pol Oegroseno dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Kapolri Jenderal Polisi Sutarman.

Sutarman membantah bila hubungannya dengan Oegroseno retak.

"Nggak ada (bersebrangan pemikiran). Waktu itu saya yang suruh. Karena ketidakseragaman tadi. Saya kan sedang di Papua kemarin. Harus diseragamkan. Ini saya kembalikan kebijakan ini dirumuskan kembali karena menyangkut anggaran, aturan kesergaman," kata Sutarman di Markas Korps Polisi Udara Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (2/12/2013).

Sutarman ingin, perumusan model pakaian untuk Polwan berhijab secepatnya bisa dituntaskan agar kebijakan tersebut bisa dijalankan.

"Silahkan rumuskan, makin cepat makin bagus," ujarnya.

Begitu juga Oegroseno, ia mengaku bahwa hubungannya dengan Sutarman baik-baik saja.

"Ini kita sikapi, ini sudah lapor Pak Kapolri," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Oegroseno tidak bisa menentukan sampai kapan penggunaan pakaian hijab untuk Polwan ditunda. Ogro mengungkapkan bahwa keluarnya TR tersebut untuk kebaikan Polri sendiri.

"Ini yang terbaik untuk negara bukan untuk Oegroseno, bukan wah itu Oegroseno, tapi melihatnya saya Wakapolri dilapori oleh Irwasum, pak penggunaan jilbab ini bermacam-macam pak, ada yang pakai bunga-bunga mawar diatas, di depan, ada yang tribratanya digantung, nggak karu-karuan," ujarnya.

Untuk penyeragaman, bila sudah ada desain dan model pakaiannya dan sudah ditetapkan dengan peraturan Kapolri, maka nantinya pakaian yang biasa dibagikan kepada anggota yang dibeli negara, itu akan ditentukan berdasarkan keinginan masing-masing Polwan. Bila Polwan ingin berhijab, maka akan diberi pakaiannya untuk hijab.

Oegro tidak mau bila Polwan membeli sendiri-sendiri pakaiannya demi keseragaman. "kalau beli sendiri-sendiri, berarti kita mengijinkan untuk korupsi," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas