Wakapolri Tidak Ingin Polwan Terlihat Lebih Seksi
Komjen Oegroseno mengatakan jangan sampai penggunaan pakaian hijab oleh Polwan, justru Polwan malah kelihatan lebih seksi.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Oegroseno menganggap, dikeluarkannya Telegram Rahasia (TR) penundaan kebijakan penggunaan pakaian hijab untuk Polwan dalam rangka mengamankan kebijakan Kapolri.
"Sudah ada kebijakan lisan yang disampaikan Kapolri, saya sebagai Wakapolri, sebagai staf beliau melihat situasi ini berkembang, saya harus mengamankan kebijakan itu, pengamanan bagaimana karena kita organisasi negara kan harus tertulis, memakai jilbab itu ada yang model dari Aceh, model dari Medan, model dari Bengkulu, model dari Papua, sehingga tidak karuan. Dengan Pak Irwasum saya melihat oke lah untuk sementara ditunda sambil menunggu peraturan Kapolri bagaimana penggunaan jilbab sebenarnya," kata Oegroseno saat ditemui di Markas Korps Polisi Udara, Pondok Cabe, Pamulang Tangeran Selatan, Senin (2/11/2013).
Jenderal polisi bintang tiga ini mengatakan jangan sampai penggunaan pakaian hijab oleh Polwan, justru Polwan malah kelihatan lebih seksi. Untuk itu, kepolisian akan mengaji kembali model dan warna pakaian hijab untuk Polwan dengan melihat contoh-contoh negara yang sudah menerapkan kebijakan Polwan berhijab.
"Jangan sampai malah menggunakan jilbab lebih seksi Polwan itu. Kita akan melihat mana yang terbaik apakah dari Mekah atau dari Madinah nanti, kalau baju muslim dipakai dari atas sampai ke bawah, jangan sampai pakai celana ketat, bodinya masih kelihatan bentuknya, itu kan kurang etis, malah menimbulkan nafsu-nafsu yang kurang baik nanti. Risikonya di situ," ucap Oegro.
Kepolisian akan melihat penggunaan pakaian hijab Polwan di berbagai negara. Nanti akan diambil suatu kesimpulan bagaiman model dan warna pakaian hijab untuk Polwan di Indonesia.
"Nanti kita buat tim bagaimana melihat Polwan di arab, Mekah, dan Madinah, bagaimana di Pakistan, bagaimana di Afganistan, bagaimana di Iran, Irak, bagaimana yang di Eropa, Amerika, Asia, nanti digabung, oh yang cocok untuk di Indonesia modelnya seperti ini, kan gitu," ungkapnya.