Hatta Radjasa Berkomunikasi dengan Megawati dan Jokowi
Salah satunya, dengan PDI Perjuangan seiring dengan melejitnya nama Joko Widodo atau Jokowi, sebagai calon presiden.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (DPP PAN) Dradjad Wibowo mengungkap, kini pihaknya melakukan komunikasi secara intens dengan sejumlah partai politik. Salah satunya, dengan PDI Perjuangan seiring dengan melejitnya nama Joko Widodo atau Jokowi, sebagai calon presiden.
"Bang Hatta komunikasinya luar biasa bagus dengan Bu Mega, termasuk dengan Jokowi, kami serahkan sepenuhnya kepada PDI-P,” kata Dradjad, saat berkunjung ke Redaksi Kompas.com, Selasa (3/12/2013).
Saat ditanya kemungkinan menduetkan Jokowi-Hatta, Dradjad pun tertawa. "Sudah terlihat kan Bang Hatta belakangan mesra bersama Jokowi? Ha-ha-ha, bahkan naik kereta bareng. Naik kereta api, tut tut tut, siapa mau ikut," ujar Dradjad, sambil tertawa.
Siapa pun capres yang diusung PDI-P, lanjut Dradjad, PAN akan menghormati dan mendukung.
Berdasarkan analisis yang dilakukan melalui survei internal PAN, kata Dradjad, Pemilu 2014 hanya akan mengeluarkan dua kekuatan koalisi yakni koalisi yang digalang PDI Perjuangan dan koalisi yang dipimpin Partai Golkar.
Partai-partai menengah, menurutnya, akan merapat ke kedua kutub tersebut. Hal ini pula yang akan dilakukan PAN.
Bagaimana dengan Golkar? Dradjad menjelaskan, chemistry antara Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal “Ical” Bakrie sangat kuat. Keduanya diusung partai masing-masing sebagai bakal calon presiden.
Namun, dilihat dari segi komposisi elektoral, duet Ical-Hatta dinilai tak terlalu tinggi tingkat keterpilihannya.
"Secara elektabilitas Ical dan Hatta sudah pasti lewat. Walau pun berkoalisi, bisa ya dan tidak, tapi peluangnya sangat kecil," kata Dradjad.
Namun, ia memastikan bahwa konstelasi politik terkait pemilihan presiden akan sangat bergantung pada hasil pemilihan legislatif. Bisa saja, sebut Dradjad, akan muncul kekuatan ketiga yaitu kelompok partai menengah. Motor dari koalisi ini bisa dilakukan Partai Demokrat atau pun PAN.
"Semuanya akan terkunci pada jumlah kursi. Siapa yang jumlah kursi paling banyak, dia bisa ajukan capresnya. Kalau kami dapat 77 kursi, bukan tidak mungkin kami ajukan sendiri Hatta Rajasa," kata Dradjad Wibowo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.