Agama Harusnya Mampu Jaga Umat dari Kebobrokan Moral
Agama sebagai institusi suci seharusnya mampu menjaga umatnya dari kebobrokan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen ICIS KH Hasyim Muzadi mengatakan, para tokoh lintas agama menyadari kondisi kebangsaan yang sangat memprihatinkan saat ini, yang ditandai dengan maraknya praktik KKN, demokrasi politik prosedural, oligarki politik, dan politik uang telah merusak masyarakat dan bangsa ini secara sistematis dan terstruktur.
"Agama sebagai institusi suci seharusnya mampu menjaga umatnya dari kebobrokan itu," kata Sekjen ICIS yang juga mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi pada wartawan di Jakarta, Sabtu (7/12/2013).
Hasyim Muzadi menjelaskan International Conference Islamic Scholarship (ICIS) akan menggelar ‘Refleksi akhir tahun bertajuk Pekan Politik Kebangsaan Menyongsong Indonesia Memilih 2014’ pada 10-14 Desember 2013 mendatang. Pekan politik kebangsaan tersebut akan digelar di Sekretariat ICIS Jl. Dempo, 5A, Matraman, Jakarta Pusat.
Hasyim mengatakan merosotnya moral bangsa yang ditandai dengan merajalelanya korupsi, kolusi, nepotisme dan pelanggaran etika oleh pejabat Negara, elite bangsa, dan masyarakat akhir-akhir ini mengundang keprihatinan banyak pihak, khususnya para ulama, tokoh agama, dan masyarakat.
Menurut Hasyim, tokoh agama di Indonesia perlu bersatu mencari solusi untuk menyikapi sekaligus mencari solusi bangsa ini. Melalui Pekan Politik Kebangsaan bekerjasama dengan Lingkar Madani, Institute Indonesia Hijau dan Indonesian Institute for Developoment and Democracy (INDED), diharapkan para tokoh bangsa itu akan mampu memberi kontribusi dan sumbangsih untuk mengatasi kebobrokan moral tersebut.
"Money politics sudah menjadi tradisi yang merasuk masyarakat sampai pedesaan. Sehingga sistem politik yang ada saat ini sudah mencetak prilaku koruptif yang massif, maka banyak pemimpin yang meyakini, kalau tidak curang tak bias menang. Karena itu, sudah tak ada perjuangan politik, yang ada hanya transaksi politik,” kata Hasyim.
Padahal lanjut Hasyim, demokrasi itu harus selaras dengan penegakan hukum, dan kesejahteraan. Hak asasi manusia harus seimbang dengan kewajiban asasi manusia, dan karenanya tokoh agama harus ikut bertanggung jawab.
“Kita harus menawarkan solusi dan menjaga umat kita dari kebobrokan moral ini," katanya.
Disebutkan tokoh dan pembicara yang akan hadir antara lain Megawati, Try Sutrisno, Jusuf Kalla, Mahfud MD, Abraham Samad, J. Kristiadi, Rizal Ramli, Khofifah Indar Parawansa, Mohammad Qodari, Danang Widoyoko, Andrinov Chaniago, Pdm Nelson Kolly dari BPD GBI, Pdt Franky Rotti, Robert C, Awuy, GPPS Jatim, Marlina Silalahi, dan lain-lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.