Humanika Sarankan Boediono Non-Aktif dari Jabatannya
Ketua Dewan Pembina Humanika Andrianto menyarankan Wakil Presiden, Boediono untuk mundur dari jabatannya.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Humanika Andrianto menyarankan Wakil Presiden, Boediono untuk mundur dari jabatannya. Menurutnya, Boediono harus meniru sikap dari Bung Hatta ketika menjabat sebagai wakil presiden.
"Boediono mundur bukan untuk berhenti, tapi nonaktif. Kan belum tentu menerima," kata Andrianto di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2013).
Andrianto menuturkan, jika Boediono berkenan mundur dari jabatannya, hal itu tidak akan menganggu roda pemerintahan. Karena menurutnya, pada pemerintahan sebelum-sebelumnya juga pernah tidak ada Wakil Presiden.
"Bung Karno dulu, 10 tahun tidak mempunyai Wapres. Pak Habibie satu setengah tahun menjabat juga tidak punya Wapres. Semua pemerintahan tetap jalan," tuturnya.
Lebih lanjut Andrianto mengatakan, seharusnya Boediono mundur sejak 2010 lalu. Dimana pada saat itu Dewan Perwakilan Rakyat memutuskan kebijakan bailout Bank Century yang dilakukan Bank Indonesia suatu tindakan yang salah.
"Harusnya sejak 2010 Boediono mundur. Di luar negeri juga belum pernah terjadi ketika seseorang dinyatakan bersalah oleh parlemen akan tetapi tetap menjabat," ucapnya.