Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ayah Masinis KRL Maut Mimpi Baju dan Punggungnya Terbakar

Suroto mengatakan, meski berat, namun ia telah mengiklaskan kepergian anak ketiga dari empat bersaudara itu. Tidak ada firasat apapun

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ayah Masinis KRL Maut Mimpi Baju dan Punggungnya Terbakar
Mikael Rinto/Tribun Jogja
Suroto dan Suratmi, orangtua Darman Prasetyo menunjukkan foto anaknya. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Mikael Rinto

TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO - Beberapa orang terlihat sedang mendirikan teratak di depan rumah yang memiliki halaman cukup luas itu.

Dari kejauhan terdengar suara raungan seruling lokomotif karena rumah tersebut hanya berjarak kurang dari satu kilometer dari stasiun Jenar. Beberapa orang terlihat duduk-duduk di depan garasi dan teras ketika awak media datang, Senin (9/12/2013) malam.

"Iya, Pak Suroto di dalam. Silakan masuk saja," jelas seorang pria paruh baya memersilakan wartawan.

Ketika wartawan duduk di teras, muncullah seorang pria berperawakan tinggi besar. Meski kedua matanya terlihar masih memerah dan sembab, namun ia ramah menyambut wartawan.

"Iya, saya Suroto, ayah Darman, masinis korban tabrakan KRL di Jakarta," katanya pelan.

Kepada wartawan, Suroto mengatakan, meski berat, namun ia telah mengiklaskan kepergian anak ketiga dari empat bersaudara itu. Tidak ada firasat apapun atas kematian lulusan SMKN 3 Tegal itu.

BERITA TERKAIT

"Saya semula tidak ngeh kalau masinis yang meninggal itu Darman anak saya. Pulang dari kantor desa, saya nonton tv. Ada berita kecelakaan kereta. Saya curiga, karena saya tahu itu jadwal anak saya tugas," katanya.

Rasa khawatir semakin menguasai diri Suroto tatkala membaca running text TV yang mencantumkan nama masinis yang tewas tersebut. Tidak lama kemudian seorang saudara di Jakarta menelponnya dan mengabarkan bahwa Darman yang meninggal memang putranya.

"Saya kaget. Ternyata memang anak saya," kata Suroto lirih.

Kesedihan pun melanda keluarga pensiunan Kementrian Perhubungan tersebut. Apalagi, tidak lama kemudian PT KAI menghubunginya dan memberikan kepastian kabar duka tersebut.

"Padahal, baru sekitar seminggu yang lalu dia mengontak saya. Meski berjauhan, dia di Tegal dan saya di Purworejo, namun kami masih sering berhubungan melalui telepon. Pada Minggu sore pun Darman masih sempat pulang ke Tegal dan berlibur bersama istri dan seorang anaknya," ungkap Suroto.

Pria yang belum lama menjabat Kades Jenar Wetan ini mengungkapkan, meski dirinya sempat mendapat mimpi aneh, namun ia tidak menyangka hal itu merupakan pertanda kematian Darman. Pada Sabtu (7/12) Suroto mengaku ia sempat bermimpi baju dan punggungnya terbakar.

"Saya mimpi baju saya dari punggung sampai ke kaki terbakar. Tapi saya tidak menyangka kalau itu pertanda kepergian Darman," jelasnya.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas