Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terdakwa Deddy Patahkan Kesaksian Ibu Pur

Terdakwa Hambalang, Deddy Kusdinar mematahkan kesaksian Silvya Solehah alias Ibu Pur mengenai permintaan pengamanan

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Terdakwa Deddy Patahkan Kesaksian Ibu Pur
TRIBUN/DANY PERMANA
Sylvia Solehah alias Ibu Pur (kiri) bersaksi bersama Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kanan) dalam sidang terdakwa Deddy Kusdinar yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (3/12/2013). Agus diperiksa terkait perannya saat menjabat menjadi Menteri Keuangan terkait kasus korupsi proyek Hambalang yang melibatkan terdakwa Deddy Kusdinar. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa Hambalang, Deddy Kusdinar mematahkan kesaksian Silvya Solehah alias Ibu Pur mengenai permintaan pengamanan kepada Jenderal Polisi Sutarman ketika masih menjabat Kapolda Metro Jaya. Menurut Deddy, pernyataan Bu Pur itu sangat berbeda dengan aslinya.

Demikian disampaikan Deddy saat diberi kesempatan menanggapi kesaksian Ibu Pur di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (10/12/2013).

Dijelaskan mantan Karo Perencanaan Keuangan Kemenpora itu, dirinya datang ke Mapolda untuk menyelesaikan permasalahan anak buahnya. Bukan ingin meminta pengamanan aksi unjuk rasa di Kemenpora, seperti dikatakan Bu Pur.

"Keliru beliau (Bu Pur)," kata Deddy.

Diuraikan lebih detail oleh Deddy, bahwa saat itu juga dirinya tidak bersamaan dengan Ibu Pur datang Mapolda. Justru Ibu Pur sudah berada lebih dahulu di ruangan Kapolda saat Deddy datang.

"Memang ada staf saya jadi Pimpro (proyek) buku tahun 2009. Terus belakangan ada dari LSM preman ada ngancam-ngancam gitu. Kebetulan yang memang ada hubungannya proyek ini degnan Polisi Inkoppol. Tapi bukan itu masalahnya. (Saya datang) karena anak buah saya datang ke Bareskrim, tapi masalah sudah selesai," kata Deddy.

Deddy tak mau berspekulasi kenapa Bu Pur sudah lebih dahulu di ruang Kapolda. Yang pasti terang dia saat itu Sutarman baru saja diangkat.

Berita Rekomendasi

"Jadi waktu itu Pak Tarman baru dua minggu jadi Kapolda, ada Bu Pur (sudah diruangan kapolda) ngasih selamat. Widodo bilang ke saya kita gabung yuk. Itu aja gak ada apa-apa," kata Deddy.

Sebelumnya, dalam persidangan Ibu menjelaskan awal perkenalan dirinya dengan Deddy Kusdinar yang merupakan Kabiro Perencanaan Keuangan Kemenpora sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen Proyek Hambalang saat itu.

Diungkapkannya, perkenalan terjadi di ruang Kapolda Metro Jaya yang saat itu masih dijabat Jenderal Sutarman.

Deddy, Ibu Pur dan seseorang bernama Widodo Wisnu Sayoko saat itu datang ke Polda Metro Jaya untuk minta pengamanan untuk Kemenpora. Sebab, Kemenpora hendak didatangi massa yang akan berunjuk rasa keesokan harinya.

Ketua Majelis Amin Ismanto merasa janggal dengan kesaksian Ibu Pur soal permintaan bantuan tersebut. Pasalnya, Ibu Pur dan Widodo bukan berasal dari Kemenpora.

Menurut Ibu Pur, Sutarman merupakan adik angkatan suaminya. Hal itu yang membuat dirinya leluasa meminta bantuan pengamanan kepada Polda Metro.

"Suami saya Purnomo, sekarang staf khusus Menteri Koperasi," kata Ibu Pur di hadapan majelis hakim.

Merespon kesaksian tersebut, Hakim Amin kembali menanyakan identitas dan sosok Widodo kepada Pur.

"Widodo ini siapa?" tanya Amin di kesempatan berbeda.

"Itu sepupu bapak," jawab Ibu Pur.

"Sepupu siapa?" tanya Amin lagi.

"Sepupu Pak SBY," Jawab Ibu Pur.

Menurut Ibu Pur, setelah pertemuan itu, praktis tidak ada lagi komunikasi dirinya dengan Deddy. Ibu Pur juga membantah pernah berbicara mengenai proyek Hambalang.

Sebelumnya, Widodo Wisnu pernah bersaksi dalam kasus ini di Pengadilan Tipikor. Dia mengklaim bekerja sebagai konsultan, dan sudah menganggap Bu Pur sebagai orang tuanya sendiri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas