PD: Pemecatan Ketua PD Blitar Tepat, Kader Tak Boleh Mendua
Kader Demokrat harus solid dan satu suara serta tidak boleh mendua
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat (PD) menegaskan langkah pemecatan Ketua Demokrat Blitar Heru Sunaryanto sudah dipikirkan secara matang. Kader Demokrat harus solid dan satu suara serta tidak boleh mendua.
"Keputusan tersebut adalah kebijaksanaan yang sudah dipikirkan dengan masak-masak. Kader Demokrat harus solid dan satu suara dalam perjuangan 2014. Tidak boleh ada yang mendua," ujar Sekretaris DPP Partai Demokrat Farhan Effendy kepada Tribunnews.com, Senin(16/12/2013).
Farhan mengatakan sangat aneh ketika Heru yang notabene seorang kader Demokrat memfasilitasi kegiatan PPI yang dipimpin Anas Urbaningrum.
Sementara kata Farhan di publik kita tahu PPI selalu menyerang SBY dan Demokrat.
"Tindakan tegas ini penting agar kader ke depan makin bisa melangkah dengan pasti. Partai memang perlu memberi punishment bagi siapa saja yang terindikasi tidak loyal," ujar Farhan.
Lebih jauh, lanjut Farhan, jika Heru mengaku sebagai kader partai, setia dan mencintai partai Demokrat, mestinya dia menerima keputusan tersebut.
"Demi kekompakan partai dan kebersihan partai dari anasir-anasir yang merusaknya," kata Farhan.
Sebelumnya, karena alasan memiliki kedekatan dengan mantan ketua umum partai Demokrat Anas Urbaningrum, ketua Demokrat Blitar, Jawa Timur, Heru Sunaryanto dipecat.
Heru mengaku mendapatkan kabar melalui sepucuk surat yang dikirim melalui faksimili di kantornya. Di dalam surat tersebut tertera keterangan bahwa Heru Sunaryanto diganti dengan Subiyanto untuk mengisi jabatan Ketua Demokrat Blitar.
"Saya tidak tahu apa salah saya. Orang tidak ada surat peringatan apapun. Surat tiba-tiba turun melalui faksimili ke kantor, pertanyaannya, dimana kesalahan saya, apa karena saya dekat dengan Anas," kata Heru saat berbincang dengan Tribunnews, Senin(16/12/2013).