Warga Masih Trauma dengan Aksi Penyergapan Teroris di Ciputat
Warga disekitar rumah yang dikontrak teroris Nur Hidayat alias Dayat alias Daeng masih trauma
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga disekitar rumah yang dikontrak teroris Nur Hidayat alias Dayat alias Daeng masih trauma atas insiden baku tembak yang terjadi di malam pergantian tahun antara tim Densus 88 Antiteror Polri dengan kelompok teroris.
Bukan hanya anak-anak orangtua pun masih trauma dengan suara ledakan dan rentetan senjata api yang didengar.
"Saya waktu itu tidak bisa tidur, karena suaranya begitu keras. Padahal rumah saya terhalang empang," kata Ela saat ditemui di lokasi penggerebegan teroris, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (4/1/2014).
Menurutnya saat malam kejadian dirinya bersama keluarga tidak boleh keluar rumah, karena sepanjang malam terdengar bunyi letusan senjata dan bom dirinya tidak bisa memejamkan mata malam itu. "Anak saya pun nangis terus karena takut," ucap ibu dua anak ini.
Sementara Ruspiah, hingga saat ini masih belum menghilangkan rasa traumanya, ia selalu merinding bila mendengar suara letusan, meskipun itu hanya letusan dari petasan.
"Saya suka merinding bila dengar ledakan, meskipun itu hanya suara petasan," katanya.
Anaknya Widya pun merasakan trauma serupa, anak Ruspiah hingga kini masih takut bila keluar rumah. Bahkan anaknya meminta lebih baik tinggal di kampungnya di Probolinggo.
"Anak saya mintanya pindah saja di kampung," ujarnya.