Nasi Goreng Spesial Buat Obama
SBY tak hanya menceritakan kisah duka yang menimpanya selama menjadi orang nomor satu di jajaran eksekutif negeri
Penulis: Febby Mahendra
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susiolo Bambang Yudhoyono (SBY) tak hanya menceritakan kisah duka yang menimpanya selama menjadi orang nomor satu di jajaran eksekutif negeri. Ia juga mengungkapkan kisah ringan yang bisa membuat pembaca bukunya, berjudul Selalu Ada Pilihan, tersenyum simpul.
Bermula ketika berlangsung acara santap siang di sela-sela pertemuan puncak Asia Timur di Bali, Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama menyampaikan protes kepada SBY.
"Saya mau protes. Tadi malam dalam gala dinner ada tarian dan lagu-lagu Indonesia. Say senang. Tapi ada yang kurang, karena tidak ada makanan khas Indonesia yang dihidangkan. Saya menunggu, ternyata tidak ada," kata Obama
SBY langsung meminta maaf dan mengatakan seharusnya ada makanan khas Indonesia yang tersaji di gala dinner tersebut. "Tidak apa-apa. Karena setelah acara selesai, sampai di hotel, saya langsung pesan nasi goreng, sate, dan kerupuk. Ternyata ada," ujar Obama menanggapi permintaan maaf SBY.
Spontan SBY bertanya, "Bagaimana rasanya. Enak?" "Well. Lumayan," jawab Obama. Mendengar jawaban itu SBY memanggil Sudi Silalhi, Menteri Sekretaris Kabinet, yang sedang mencicipi makanan di bagian menteri.
"Pak Sudi saya panggil dan saya bisiki agar pesan nasi goreng ke dapar. Segera. Pak Sudi bertindak cepat. Nasi goren segera dipesan," begitu tulis SBY dalam bukunya. Masalah muncul ketika nasi goreng itu hendak dihidangkan untuk Obama.
Pasukan Pengaman Presiden AS menyatakan keberatan. "Pak Sudi segera menjalankan misi diplomatik dengan mengatakan bahwa makanan itu pesanan Presiden Indonesia untuk sahabatnya Presiden Obama. Setelah diperiksa oleh tim food security dan dinyatakan aman, akhirnya bisa lolos," kenang SBY.
Kontan SBY langsung menyodorkan nasi goreng kepada Obama. Saat itu Obama baru saja mencicipi menu utama makan siang. "Setelah tahu ada nasi goreng, makanan yang sudah dipersiapkan itu ditinggalkan, dan kemudian langsung menyantap nasi goreng Indonesia. Ludes. Begitu selesai kami langsung melanjutkan pertemuan tingkat tinggi," ujar SBY.
Masih seputar makanan, SBY mengungkapkan sebenarnya sangat ingin menyantap makanan yang disuguhkan tetapi kemudian tak diperbolehkan menyentuhnya. "Mengapa? Karena tidak lolos pemeriksaan tim pemeriksa makanan. Puluhan kali saya dan istri mengalami hal seperti itu," katanya.