Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak Buah Anas Urbaningrum : SBY Tidak Komit dengan Janjnya

Anak buah Anas Urbaningum, Sri Mulyono menyebut Presiden SBY sedang galau dalam menegakkan hukum saat ini.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Anak Buah Anas Urbaningrum : SBY Tidak Komit dengan Janjnya
www.youtube.com
Fungsionaris PPI Sri Mulyono 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak buah Anas Urbaningum, Sri Mulyono menyebut Presiden SBY sedang galau dalam menegakkan hukum saat ini.

Hal ini ia ungkapkan setelah ia membaca buku SBY berjudul Selalu Ada Pilihan. Dalam buku itu, kata Sri Mulyono, SBY mengungkap  wibawanya sebagai Presiden akan hancur bila Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono yang tak lain menjabat Sekjen DPP Partai Demokrat.

"Ada pula yang katakan Ibas sangat bisa dijebak. Ada pintu masuk memperkarakanya. Alasanya, dipanggil saja Ibas oleh KPK, misalnya menjadi saksi siapapun dan untuk kasus apapun. Maka, runtuhlah sudah kewibawaan saya sebagai Presiden," dalam buku SBY seperti dituturkan Sri Mulyono.

Menurutnya, Presiden SBY yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat sedang  gamang dalam penegakkan hukum dan keadilan.

Indikasinya, kata Sri Muulyono, SBY pernah menyampaikan dalam sidang kabinet bahwa pejabat negara yang tidak tahu prosedur anggaran harus dilindungi. Tidak boleh dibiarkan terkena kasus korupsi. Hal tersebut dikatakan SBY beberapa hari setelah Andi Malarangeng tersangka.

Sementara pada waktu Anas Urbaningrum akan diperiksa KPK sebagai tersangka, Jumat 10 jan 2014, beber Sri MulyonoSBY memposting dalam status di facebook dan twitter, hukum harus ditegakkan dengan adil tanpa pandang bulu.

"Dan pernyataan SBY bahwa, wibawanya akan runtuh jika Ibas diperiksa KPK, kurang tepat. Sebab berdasarkan pengalaman dengan dipidananya besan SBY, Aulia Pohan, justru mengangkat dan melambungkan wibawa SBY, berbagai pujian dan apresiasi masyarakat, 'membanjiri' SBY dan Demokrat," tutur Sri Mulyono, Selasa (21/1/2014).

Berita Rekomendasi

Hal tersebut, lanjut Sri Mulyono,  ketika itu, dibuktikan dengan naiknya suara Partai Demokrat menjadi 21 persen dan kemenangan SBY dalam pilpres 2009 dengan satu putaran.

SBY kemudian dipercaya sebagai presiden yang benar-benar komitmen dengan janjinya untuk memberants korupsi.

"Kala SBY sekarang berasumsi sebaliknya, maka masyarakat akan menilai bahwa SBY tidak komit dengan janjinya. Pernyataan SBY tentang Ibas juga bisa dipersepsikan sebagai peringatan terhadap penegak hukum supay tidak menyentuh Ibas," Sri Mulyono menegaskan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas