KAMMI Dukung KPK Bongkar Dugaan Korupsi Keluarga SBY
Belasan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor KPK
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belasan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor KPK, Jakarta, Senin (10/2/2014).
Dalam aksinya, para mahasiswa itu menyampaikan dukungannya kepada komisi anti-rasuah pimpinan Abraham Samad itu untuk membongkar dugaan korupsi keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kami meyakini KPK mampu untuk membuktikan dugaan korupsi yang dilakukan keluarga SBY dan kolega," kata Ketua Umum PP KAMMI, Andriyana ST, dalam pernyataan sikapnya.
"Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Situmpul pun sangat percaya diri bahwa Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yuhoyono tidak terlibat, maka KPK tidak perlu khawatir bahwa pemeriksaan yang dilakukan kepada Ibas dan keluarga atau kolega SBY lainnya," imbuhnya.
Para pengunjuk rasa menuntut KPK memprioritaskan pemeriksaan kepada Ibas terlebih dahulu. Sebab, putra bungsu Presiden SBY itu sudah terungkap dalam persidangan kasus dugaan korupsi proyek Hambalang dan SKK Migas.
Menurutnya, dorongan pemeriksaan Ibas ini sekaligus untuk membuktikan KPK tidak terlibat tebang pilih penanganan kasus.
"SBY dan KPK harus memiliki kebesaran jiwa untuk memeriksa Ibas secara fair dan terbuka sebagaimana dilakukan kepada Aulia Pohan yang merupakan besan SBY. Pun kepada Andi Mallarangeng, Anas Urbaningrum, dan Nazaruddin yang merupakan orang penting dari Partai Demokrat sebagaimana Ibas yang merupakan Senjen Partai Demokrat," tandasnya.
Aksi unjuk rasa ini mendapat pengawalan dari pihak kepolisian. Setelah menggelar orasi dan menyampaikan aspirasinya ke pihak KPK, para pengunjuk rasa membubarkan diri.