Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DPR Menginvestigasi, Jokowi Disadap atau Pencitraan Politik Belaka?

Komisi I DPR ternyata tak mengenyampingkan keluhan Jokowi, yang mengkalim menjadi korban aksi penyadapan.

Penulis: Ferdinand Waskita
zoom-in DPR Menginvestigasi, Jokowi Disadap atau Pencitraan Politik Belaka?
dokumentasi Tribunnews.com
Jokowi dan rumah dinasnya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR ternyata tak mengenyampingkan keluhan Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo, yang mengkalim menjadi korban aksi penyadapan.

Anggota Komisi I DPR Muhammad Najib mengakui, pihaknya masih mencari informasi mengenai penyadapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.  Ia mengatakan, pesatnya kemajuan teknologi, tak ayal membuat harga alat sadap semakin murah.

"Komisi I sedang mencari tahu, apakah ini betul-betul sebuah penyadapan atau sebuah cara untuk meningkatkan citra politik saja. Karena itu, kami tidak ingin terburu-buru mengomentari," kata Najib di WHIZ Hotel, Jakarta, Minggu (23/2/2014).

Ia mengatakan, aturan mengenai penyadapan belum terlalu ketat sehingga banyak celah untuk pemakaian alat sadap. Najib yang juga Ketua DPP PAN itu mengatakan, petinggi partai telah melakukan antisipasi terkait maraknya penyadapan.

"Kami memiliki cara mengurangi berbicara hal hal yang penting lewat telepon, petinggi-petinggi partai melakukan rapat terbatas tertutup tergantung masalah yang dibicarakan karena itu kami menghindari berbicara lewat BBM, Whatsapp, lewat SMS atau telepon secara langsung," ungkapnya.

Bila pembicaraan tidak sensitif dan menyangkut masalah bangsa, Najib mengatakan pihaknya akan menggunakan alat komunikasi. Ia juga meminta komitmen BIN (Badan Intelejen Negara) agar bersikap netral, supaya penyelenggaraan pemilu berjalan dengan lancar.

BERITA REKOMENDASI

"Sukses dalam arti, peran visi kekuasaan, transfer kekuasaan ini berlangsung secara damai. Karena kami berpikir, siapa pun yang menjadi presiden nanti sepanjang peralihan kekuasaan berlangsung secara damai, maka yang akan diuntungkan bangsa dan negara," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas