Sekjen Federasi Serikat Guru Minta Masyarakat Memilih Caleg yang Menentang Ujian Nasional
secara keseluruhan kinerja komisi X DPR yang mengurusi pendidikan tidak memuaskan. Namun mereka kembali men-Caleg
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Lystiarti, menyerukan kepada nmasyarakat untuk tidak memilih calon anggota legislatif (Caleg) yang tidak memperjuangkan kepentingan pendidikan nasional.
Ditemui di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2014), Retno mengatakan secara keseluruhan kinerja komisi X DPR yang mengurusi pendidikan tidak memuaskan. Namun, sebagian besar anggota komisi X DPR kembali mencalonkan diri lagi.
"Kalau mereka terpilih lagi, saya tidak yakin kondisi pendidikan di Indonesia akan berubah," katanya.
Retno menyebutkan soal Ujian Nasional (UN), yang ia anggap sangat diskriminatif. Menurut Retno kondisi setiap sekolah berbeda-beda, mulai dari kualitas penyaringan murid, fasilitas sekolah hingga kualitas guru. Oleh karena itu tidak adil bila standar kelulusan sekolah yang berberda itu disamakan.
"Saya akan pilih caleg yang menentang UN, saya juga akan pilih calon presiden yang berani menghapuskan UN," ujarnya.
Guru Pendidikan Kewarganegaraan SMA 13, Jakarta Utara itu juga mengingatkan soal kurikulum 2013, yang dianggap terlalu teologis, dan tidak mendidik anak untuk kritis. Retno berharap ada caleg maupun calon presiden yang peduli tentang pendidikan, yang berani menghapuskan kurikulum tersebut.
"Di DPR itu tidak semuanya mengecewakan, ada juga anggota dewan yang pro pendidikan, yang menentang keras Ujian Nasional, masyarakat saya pikir harus pilih caleg yang seperti itu," katanya.