Pemilih Luar Negeri Lebih Kritis
Diperkirakan ada enam sampai delapan juta WNI yang memilih dalam Pemilu 2014..
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pesta demokrasi Pemilihan Umum bukan hanya akan dirayakan Warga Negara Indonesia (WNI) di seluruh nusantara, melainkan juga akan diramaikan oleh WNI yang bermukim di luar negeri. Diperkirakan ada enam sampai delapan juta WNI yang memilih dalam Pemilu 2014..
Ketua Departemen Bidang Perencanaan Pembangunan Nasional DPP Partai Demokrat Kastorius Sinaga mengatakan, sepanjang pengalamannya bersosialisasi di beberapa negara, WNI yang berada di Daftar Pemilih Tetap (DPT) luar negeri sejauh ini masih sangat antusias untuk mengikuti Pemilu.
Menurut Kastorius, masalah paling mendasar yang dia temukan di beberapa negara, terutama di Timur Tengah dan Malaysia adalah karena WNI yang bermukim di sana mayoritas bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) berada cukup jauh dari tempat mereka tinggal.
"Banyak di antara mereka tidak mendapat izin dari majikan untuk melakukan pemungutan suara. Ini yang jadi masalah bagi kami," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Senin (31/3/2014).
Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Bielefeld University, Jerman ini mengatakan, antusiasme pemilih di beberapa negara lain terhadap partai yang diusungnya pun menunjukkan indikasi yang menggembirakan. Alasannya adalah karena nama Indonesia sudah sangat harum di luar negeri.
"Media-media di luar seperti CNN kerap memberitakan tentang Partai Demokrat yang berhasil memberikan contoh baik tentang demokrasi dan mengutamakan kesejahteraan rakyat. Ini adalah hal yang sangat positif bagi para pemilih di luar negeri," kata Kastorius.
Sementara itu, pengamat politik Prayudi Setiadarma menilai, pemilih luar negeri pada setiap masa Pemilu selalu menujukkan antusiasme tinggi.
"Saya pernah tinggal di Australia dan melihat antusiasme pemilih di luar negeri sangat tinggi, kecuali mereka yang bekerja di informal. Tapi kalau minta izin, mereka tetap bisa datang ke TPS dan memberikan suaranya," ujarnya.
Lebih jauh Prayudi berpendapat, meski pada tahun 2014 ini banyak partai yang berkompetisi untuk memperoleh suara terbanyak, namun Partai Demokrat mendapat tempat tersendiri di hati pemilih di luar negeri.
"Pemilih di luar negeri saya lihat lebih kritis dan melihat semua persoalan berdasarkan pemikiran matang. Tentu dari informasi yang mereka peroleh dari berbagai media, nama Indonesia di forum-forum internasional cukup mendapat tempat yang baik. Dan sosok SBY berperan penting mengapa Indonesia diakui oleh dunia," katanya.