Kecil, Kemungkinan Kekurangan Soal
apabila pengaturannya benar dari percetakan, kekurangan soal tak mungkin terjadi dalam Ujian Nasional (UN) SMP.
Editor: Gusti Sawabi
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
Tribunnews.com, Jakarta - Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Pusat, Sujadiono, mengatakan, apabila pengaturannya benar dari percetakan, kekurangan soal tak mungkin terjadi dalam Ujian Nasional (UN) SMP.
Sujadiono menceritakan, dari percetakan semua soal per sekolah sudah dibungkus rapi. Bahkan per mata pelajaran.
Ada tiga jenis bungkusan. Pertama sampul besar berjumlah 20 naskah soal. Di sampul besar ada satu cadangan soal.
Lalu sampul sedang sebanyak 15 naskah soal. Kemudian sampul kecil sejumlah 10 naskah soal. Di sampul sedang dan kecil tak ada cadangan soal.
Nantinya setiap sekolah akan mendapat bungkusan sesuai jumlah siswa.
Misalnya sekolah yang muridnya hanya 12 orang, maka akan mendapat sampul sedang. Sehingga ada kelebihan naskah soal sebanyak tiga naskah.
Kemudian sekolah yang jumlah peserta UN SMP nya 100 anak, akan mendapat lima bungkus sampul besar. Tak akan kurang, lantaran dalam tiap satu bungkus sampul besar ada satu cadangan soal.
"Jadi kalau dapat lima sampul besar, maka sekolah itu punya cadangan lima naskah soal," kata Sujadiono kepada Wartakotalive.com, Sabtu (3/5/2014).
Kemudian, kata Sujadiono, apabila ada sekolah yang mendapat soal hanya sejumlah siswa dan tak punya cadangan soal, ketika ada yang rusak akan diambil dari sekolah terdekat.
"Tak perlu fotokopi lah," ucap Sujadiono.
Makanya, agar kekurangan soal tak terjadi, sampai siang ini anak buah Sujadiono masih memeriksa kelengkapan tiap bungkusan sampul per sekolah.
Kemudian didata pula sekolah-sekolah yang mendapat kelebihan soal cukup banyak. Sehingga apabila ada kekurangan sekolah pihaknya sudah tahu kemana harus mengambil soal cadangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.