Timwas Century: Sri Mulyani Ingin Seret JK Masuk Kasus Century
Soesatyo menduga SMI tampaknya ingin menyeret JK ke dalam pusaran ekes itu dengan mengaku telah mengirim pesan singkat (SMS)
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesaksian Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Pengadilan Tipikor Jakarta untuk skandal Bank Century, Kamis (8/5/2014), lebih mengungkap pengakuan bersalah Menteri Keuangan/Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati (SMI) dan Gubernur BI Boediono dalam menangani bank kecil sarat masalah bernama Bank Century itu.
Bambang Soesatyo, Inisiator dan Anggota Timwas Century DPR, mengatakan dalam pertemuan mendadak dengan JK pada 25 November 2008, baik SMI maupun Boediono sebenarnya sudah mengaku ada yang salah dalam menangani Bank Century.
"Keduanya tak bisa lagi mengendalikan ekses penyelamatan Century karena langsung membengkak dari Rp 632 miliar yang disetujui menjadi Rp 2,7 triliun dalam waktu dua hari,' kata Soesatyo dalam keterangannya, Kamis (8/5/2014).
Dikatakan bentuk pengakuan bersalah lainnya tampak jelas dari jawaban Boediono, ketika JK. bertanya ‘Kenapa Anda (Boediono) keluarkan ini? Apa yang salah?’ Saat itu, menurut Soesatyo, Boediono hanya bisa menjawab dana bailout diambil oleh pemilik Bank Century.
"Pertanyaan kritisnya, kalau bank itu dirampok sendiri oleh pemiliknya kenapa negara yang harus menanggung?" katanya.
Dikatakan begitu juga ketika Boediono bertanya kepada JK tentang dasar hukum untuk menjerat Robert Tantular.
"Secara psikologis, Jawaban dan pertanyaan Boediono yang demikian merefleksikan perasaan bersalah karena upaya KSSK dan BI menyelamatkan Bank Century malah berbuah ekses," katanya.
Selain itu, lanjut Soesatyo, kesaksian JK juga mengungkap inkonsistensi KSSK-BI tentang alasan utama mem-bailout Century.
"Kepada JK, Boediono menjawab bailout dilakukan krn Robert Tantular mengambil uang dari Century. Tetapi, pada kesempatan lain, Boediono dan SMI mengemukakan ancaman krisis ekonomi sebagai alasan utama mem-bailout Century. Di sinilah terlihat inkonsistensi Boediono-SMI," katanya.
Soesatyo menduga SMI tampaknya ingin menyeret JK ke dalam pusaran ekes itu dengan mengaku telah mengirim pesan singkat (SMS) mengenai penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik kepada JK. "Namun, SMI tak bisa membuktikan SMS yang dikirimkannya tersebut," katanya.
"Menurut saya, pengakuan itu patut dilihat sebagai kebohongan yang bermotif melimpahkan masalah ke pundak JK. Padahal JK dari awal tidak pernah dilibatkan," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.