Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penangkapan Zairin Menegangkan Dikira Penyergapan Teroris

Sejumlah petugas parkir Taman Budaya Sentul City, Bogor, Jawa Barat sempat ketakutan, karena mengira penyergapan tersebut terkait kasus terorisme

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Penangkapan Zairin Menegangkan Dikira Penyergapan Teroris
Warta Kota/henry lopulalan
Ketua KPK Abraham Samad (2 dari kanan) bersama Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (3 kanan) menunjukan uang Rp 1,5 Miliar saat gelar barang bukti hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) tindak pidana suap yang melibatkan Bupati Bogor Rahmat Yasin di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2014). Barang bukti berupa uang sebesar Rp 1,5 Miliar dari Rp 4,5 Miliar hasil OTT yang disita oleh KPK. Rabu (7/5/2014) tersebut sebagai suap kepada Bupati untuk memberikan rekomendasi tukar menukar kawasan hutan seluas 2754 hektar di Bogor. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Domu D Ambarita, Taufik Ismail dan Seno Tri Sulistiono

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Penangkapan Bupati Bogor Rachmat Yasin, Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan Pemkab Bogor M Zairin dan pihak swasta dalam kasus dugaan suap diwarnai kejadian menegangkan. Sejumlah petugas parkir Taman Budaya Sentul City, Bogor, Jawa Barat sempat ketakutan, karena mengira penyergapan tersebut terkait kasus terorisme.

"Saya takut. Saya kira penangkapan teroris. Takutnya ada kontak senjata," ujar Billy, saksi mata penangkapan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemerintah Kabupaten Bogor Muhammad Zairin dan FXY, pihak swasta, saat ditemui Tribunnews di kawasan Taman Budaya Sentul City, Bogor, Kamis (8/5/2014).

"Soalnya saat penangkapan, situasi tegang. Ada sekitar sepuluh orang petugas mengaku polisi," kata Usman, saksi mata lainnya.

Usman mengungkapkan situasi menegangkan terjadi sekitar 10 sampai 15 menit. Saat itu, orang yang ditangkap KPK duduk di kursi depan, sejajar kursi sopir. Di dalam mobil jenis sport ada empat orang, termasuk pengemudi.

"Orang yang buru itu tidak mau keluar dari mobilnya. Lalu petugas KPK menunjukkan identitas sambil mereka bilang, 'Saya polisi, keluar... Keluar...," ujar Usman.

Meskipun petugas telah menunjukkan kartu identitas, Zairin dan FXY selaku pihak swasta yang diduga menyuap tetap berdiam di dalam mobil, dan mengunci pintu.

Berita Rekomendasi

Seorang personel yang lebih senior, mulai marah.

"Dia menggedor-gedor dan tendangi mobil orang buruannya itu. 'Kami dari KPK. Keluar cepat. Sekali lagi keluar cepat. Mau cara paksa atau bagaimana?," ujar Usman.

Setelah mendapat ancaman tersebut, orang yang duduk di kursi depan, sejajar sopir, membuka kaca mobil. "Lalu segera, personel KPK mencengkeram kerah kemeja orang di dalam mobil, barulah dia mau keluar," imbuh Usman.

Saat keluar dari mobil, orang tersebut gemetar. Dia bertanya kepada petugas KPK. "Ada apa ini? Ada apa ini?" Orang tersebut gemetar sambil mengangkat tangan ke atas.

Lalu personel KPK memasukkannya ke mobil penyidik KPK. Pengemudi mobil tersebut pun dipindahkah ke mobil penyidik KPK, dan kemudi diambil alih penyidik. (tribunnews/amb/m1/m4)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas