Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ipar SBY Bicara Soal Kecenderungan Netral atau Merapat ke Prabowo - Hatta

Pramono Edhie, ipar SBY, masih menjawab mengambang soal kecenderungan Partai Demokrat antara netral atau merapa ke kubu Prabowo - Hatta.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Ipar SBY Bicara Soal Kecenderungan Netral atau Merapat ke Prabowo - Hatta
Tribunnews.com/Wahyu Aji
Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa saat diarak di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014). 

Laporan Andri Malau

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga peserta konvensi calon presiden, Pramono Edhie Wibowo menilai penting bagi kader Demokrat menyikapi paparan visi dan misi Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Paparan visi dan misi tersebut, kata Ipar Presiden sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini akan sangat berguna bagi kader dalam menentukan sikap dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 ini.

"Inisiatif pemaparan visi misi dari pasangan Prabowo-Hatta kepada 150 kader Partai Demokrat hari ini adalah sesuatu yang baik bagi kader kami untuk menentukan sikap," tegas Pramono Edhie kepada Tribunnews.com, Minggu (1/6/2014).

Karena menurutnya, sikap netral yang dinyatakan dalam Rapimnas bukan berarti Partai Demokrat akan menjadi golput saat Pilpres 9 Juli nanti.

Hal senada juga disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan. Bahwa Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerahkan kepada anggota dan kader Partai menentukan pilihan politiknya masing-masing untuk Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang dipilih. Baik Prabowo Subianto-Hatta Rajasa maupun Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).

Karena sebagai kepala negara, seperti dijelaskan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan, SBY memang tidak boleh memihak kepada salah satu pasangan Capres.

"Pak SBY Kepala Negara memang tak boleh memihak," ungkap Ramadhan Pohan usai rapat internal di kediaman SBY, Cikeas, Bogor, Minggu (1/6/2014).

"Pak SBY serahkan kami sebagai pribadi untuk memilih yang segaris Partai Demokrat. Sebuah pilihan bijaksana dari Kepala Negara," tambah Ramadhan Pohan.

Sementara itu, Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Syarief Hasan mengungkapkan Demokrat belum tentu serta merta mendukung Pasangan Prabowo-Hatta usai memaparkan visi dan misinya, di Hotel Sahid Jaya, Minggu (1/6/2014) pukul 15.00 WIB.

"Belum tentu. Kita lihat saja nanti hasil pemaparannya bagaimana. Kita lihat nanti paparan visi-misinya," tegas Syarief yang juga merupakan Menteri Koperasi dan UKM ini kepada wartawan di tempat yang sama.

Menurut Syarief, sikap Partai Demokrat sangat tergantung bagaimana paparan visi dan misi Prabowo-Hatta. Apakah akan mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Atau tetap bersikap netral dengan menyerahkan kepada kader dan anggota Partai untuk menentukan pilihannya masing-masing.

"Kita lihat dulu hasilnya nanti bagaimana. Soalnya kan ini prosesnya cukup panjang. Paparan, materinya kan cukup banyak. Jadi kita lihat saja nanti," ujarnya.

Syarief katakan dirinya selaku ketua harian akan mewakili Ketua Umum SBY mengumumkan sikap Demokrat dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.

Pasalnya, SBY tidak akan hadir saat Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memaparkan visi dan misinya, di Hotel Sahid Jaya, Minggu (1/6/2014) pukul 15.00 WIB.

"Pak SBY tidak hadir. Pak SBY memiliki kegiatan lain. Ketua Harian kan ada disitu," ungkap Syarief Hasan usai pertemuan di kompleks kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/6/2014).

Jadi, kata Syarief, Partai Demokrat dan seluruh kader utama seluruh Indonesia yang akan hadir mendengarkan paparan visi dan misi Prabowo-Hatta.

Lebih lanjut dia katakan, bahwa putusan yang akan diambil Partai Demokrat usai mendengarkan Prabowo-Hatta bisa berupa mendukung pasangan itu. Atau tetap bersikap netral dengan memberikan hak kepada kader dan anggota Partai menentukan pilihannya masing-masing.

Sebagaimana diketahui, secara formal, Demokrat tidak terlibat dalam Pilpres 2014 karena memilih bersikap netral atau tidak menjadi Partai pengusung salah satu pasangan Capres saat pendaftaran peserta Pilpres ke KPU.

Meski tak bisa lagi memberikan dukungan secara formal kepada salah satu capres, Andi mengatakan bahwa dukungan Demokrat akan sangat berpengaruh pada perolehan suara Pemilu Presiden 9 Juli 2014.

Sebelumnya, Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengungkapkan alasan Partai besutan Presiden SBY baru akan menentukan sikap final mendukung pasangan Capres. Kata dia, partainya masih mendalami visi dan misi dari kedua pasangan capres-cawapres. Baik itu Jokowi-JK maupun Prabowo-Hatta.

"Demokrat akan tetap mendalami dan mempelajari serta mengikuti pandangan visi misi dari para capres dan cawapres, apakah sesuai dengan visi misi Demokrat selama ini," ujar Syarief saat memberikan keterangan persnya di kediamannya di Kompleks Widya Chandra, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2014).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas