Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengusaha Tambang Merasa Kecele Beli Perusahaan Bodong Riefan

Perusahaan pemenang tender videotron di Kemenkop tersebut merupakan perusahaan dengan data fiktif.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Pengusaha Tambang Merasa Kecele Beli Perusahaan Bodong Riefan
TRIBUN/DANY PERMANA
Terdakwa kasus videotron Hendra Saputra (kanan) menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kamis (5/6/2014). Hendra seorang office boy yang dijadikan Direktur perusahaan PT Imagi Media Jakarta didakwa dalam kasus proyek videotron senilai Rp 23,4 miliar, yang juga diduga melibatkan Riefan Avran, putra Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendi, seorang pengusaha tambang merasa kecele usai membeli perusahaan PT Imaji Media milik Riefan Avrian, putra Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan.

Perusahaan pemenang tender videotron di Kemenkop tersebut merupakan perusahaan dengan data fiktif dengan mencatut Hedra Saputra dan Kamaludin sebagai Direktur dan Komisarinya.

Dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) terungkap bahwa Pendi yang sudah sejak lama mengenal Ikhlas Hasan yang tiada lain adik Syarief Hasan saat berbisnis tambang batu bara.

Pendi bercerita bagaimana dirinya mau membeli 50 persen saham PT Imaji Media. Awalnya ia sedang menjalankan aktivitas sebagai pengusaha tambang di Sulawesi.

Melihat ada peluang keuntungan menjelang Pemilu, ia ingin memiliki perusahaan di bidang advertising. Lalu, ia berangkat ke Jakarta dan menemui Riefan.

"(Menemui Riefan) karena sekitar tahun 2010 atau 2011 pernah diajak pamannya Ikhlas Hasan ke ITC fatmawati dan berkunjung ke Kantor Riefan," ujarnya dalam persidangan, Kamis (5/6/2014).

Kebetulan kantor Riefan PT Refuel berada di Fatmawati saat itu. Ketika ia berfikir ingin memiliki usaha untuk pencetakan spanduk, baligo, dan sebagainya akhirnya ia pun menemui Riefan.

BERITA TERKAIT

Hal tersebut atas referensi dari paman Reifan, Ikhlas Hasan yang menyatakan bahwa keponakannya tersebut memiliki banyak perusahaan, hampir punya 20 perusahaan.

"Saya bertanya kepada Riefan, ada tidak perusahaan yang bisa digunakan untuk diambil alih untuk pengadaan advertising seperti baliho yang sudah dokumennya lengkap," ujarnya menirukan kata-kata saat bertemu Riefan saat itu.

Kemudian Riefan pun merekomendasikan untuk membeli 50 persen saham PT Imaji Media. Saat itu yang diambil saham Hendra Saputra selaku direktur perusahaan PT Imaji Media.

"Kemudian saya datang kembali menyerahkan KTP ke Kristi (pegawainya Riefan), dua hari kemudian dipanggil kembali," ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa dirinya tidak pernah bertemu Hendra Saputra yang tertulis dalam akta pendirian perusahaan sebagai direktur. Ia percaya begitu saja kepada Riefan bahwa perusahaan tersebut tidak bermasalah.

Setelah tiga bulan, Riefan tidak kunjung menyerahterimakan laporan keuangan dan sebagainya. Tiba-tiba ia disambangi Hasnawi (tersangka videotron yang sudah meninggal sekaligus masih kolega Syarief Hasan--RED) dan meminta untuk membayar kelebihan bayar videotron kepada Kementerian Koperasi dan UKM sebesar Rp2,5 miliar.

Hasnawi terus memaksa dan mengancam Pendi, sampai akhirnya ia pun membayar Rp100 juta kepada Hasnawi. Pendi sempat menyampaikan keberatan itu kepada Riefan. Namun, Riefan menjawab dengan enteng bila saat ini Direkturnya Pendi, disuruh menyelesaikannya dan menghubungi Hasnawi.

"Saya sampaikan kepada dia ada tagihan dari Kemenkop Rp2,5 miliar, tetapi Riefan bilang silakan berhubungan saja denga Hasnawi. Kan ada pemilik baru. Karena ditagih terus dan diacman Hasnawi maka saya bayar Rp100 juta," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas