Kampanye di Solo, Prabowo Memercik Muka Sendiri
Begitu juga dengan rombongan Partai Keadilan Sejahtera yang mantan Ketua Umumnya Luthfi Hasan Ishaaq
Prabowo menyeru agar Indonesia jangan dipimpin maling. Siapa maling sesungguhnya?
Jakarta - Keberanian Prabowo menghadapi lawan di kandangnya sudah sering menjadi pembicaraan orang yang membaca riwayat dia selama menjadi tentara. Tetapi banyak juga yang mengatakan bahwa keberanian itu tidak dibarengi dengan kemampuan taktis yang jitu.
Hal itu diperlihatkan Prabowo saat berkampanye di Solo pada hari Minggu 8 Juni 2014. Di kota Solo yang sudah jelas-jelas merupakan "kandang" Jokowi, Prabowo mengeluarkan pernyataan berapi-api.
Prabowo menegaskan agar dalam Pilpres nanti masyarakat Solo memilih dirinya dan Hatta Rajasa. Prabowo sesumbar bakal menjaga kekayaan Indonesia sambil berkata, "Negara kita negara yang kaya tapi maling-malingnya banyak. Saudara mau dipimpin maling? Makanya pilih nomor satu," terangnya. Entah sadar atau tidak Prabowo melontarkan pernyataan yang dalam banyak hal justru akan memercik pada wajahnya sendiri.
Ironisnya, koalisi yang mengusung Prabowo Subianto banyak yang menjadi tersangka korupsi. Masih segar dalam ingatan publik bahwa Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali, yang merupakan koalisi pertama bagi Prabowo telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi dana haji.
Begitu juga dengan rombongan Partai Keadilan Sejahtera yang mantan Ketua Umumnya Luthfi Hasan Ishaaq sudah lama mendekam di penjara karena terbukti terlibat dalam perkara korupsi daging sapi dengan vonis 16 tahun penjara.
Bahkan dari partai pendukung koalisi yang suaranya paling kecilpun, koalisi Prabowo tetap ketahuan maling. Partai Bulan Bintang, Ketua Umumnya MS Kaban menjadi tersangka KPK dalam kasus korupsi Departemen Kehutanan karena diduga minta komisi dari Anggoro Wijoyo beberapa waktu yang lalu. (skj) (Advertorial)