GSBI Bakal Aksi di Komnas HAM Adukan Pemecatan 1.300 Buruh Sepatu Adidas
Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI), berencana menggelar aksi ke kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jumat (20/6/2014).
Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI), berencana menggelar aksi ke kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Jumat (20/6/2014).
Aksi yang digelar seksi serikat buruh garmen Tekstil dan sepatu GSBI ini, untuk memprotes pemecatan sepihak yang dilakukan PT Panarub Dwi Karya (PT PDK; produsen sepatu Adidas di Indonesia) terhadap 1.300 buruhnya pada 12 Juni 2012.
"Aksi ini untuk mendesak Komnas HAM turut serta menyelesaikan persoalan ini. Karena pemecatan sepihak itu termasuk pelanggaran HAM," tutur Juru Bicara GSBI cabang PT PDK Kokom Komalawati, Kamis (19/6) malam.
Ia mengatakan, ribuan buruh itu dipecat lantaran getol memperjuangkan perbaikan upah, meminta hak cuti, serta jam istirahat yang cukup untuk melakukan ibadah.
"Karena menuntut yang sebenarnya hak kami tersebut, PT PDK malah melakukan pemecatan. Kebijakan itu, tak disertai dengan pemberian uang pesangon seperti yang diamanatkan UU No 13/2003 tentang Ketenagakerjaan," terangnya.
Padahal, kata dia, Adidas meraup keuntungan besar menjelang perhelatan Piala Dunia 2014 yang digelar mulai Jumat (13/6) di Brasil tersebut.
"Dalam artikel di Kompas (13/3/2014), CEO Adidas Herbert Hainer menargetkan penjualan 2 miliar Euro atau 2,8 miliar Dolar AS jelang dan selama Piala Dunia 2014," tukasnya.
Hal itu, sambung Kokom, menjadi ironi lantaran ribuan buruh PT PDK hidup mengenaskan seusai sepihak dipecat.
"Beberapa anak buruh tidak bisa meneruskan sekolah. Sebagian dari mereka terusir dari kontrakannya. Satu orang buruh meninggal akibat tidak mampu membayar biaya pengobatan. Ketidakpastian pendapatan dalam rumah tangga pun menyebabkan keretakan rumah tangga," bebernya.
Kokom mengakui, sejak 2012, mereka berulangkali mengadukan perlakukan PT PDK tersebut kepada kantor perwakilan Adidas Indonesia. Tapi, pengaduan tersebut tak pernah mendapat tindaklanjut.
Selain menggelar aksi, GSBI dengan sejumlah serikat buruh lain bakal menggelar people's tribunal (pengadilan rakyat).
Agenda yang berisi pengungkapan kesaksian para buruh Adidas, Nike, Walmart, H&M, dan GAP, dari berbagai negara terkait kondisi kerja dan ketidakadilan yang mereka rasakan di pabrik.
"People's Tribunal ini digelar untuk kali keempat, sejak 21 Juni sampai 24 Juni 2014. Sebelumnya, agenda serupa digelar di Sri Lanka (2011), dan di Kamboja serta India (2012)," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.