Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buru Pelaku Pelemparan Air Keras, Polisi Minta Rekaman CCTV di Rumah Noriyu

Akibat handuk yang mengandung air keras itulah kap mobil milik Noriyu menjadi rusak dan catnya mengelupas

zoom-in Buru Pelaku Pelemparan Air Keras, Polisi Minta Rekaman CCTV di Rumah Noriyu
Ferdinand Waskita/Tribunnews.com
Politisi Demokrat Nova Riyanti Yusuf 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak kepolisian meminta data rekaman CCTV di sekitar kediaman Politisi Partai Demokrat Nova Riyanti Yusuf menyusul adanya insiden pelemparan air keras di rumahnya kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Jumat(27/6/2014) malam.

"Mereka (polisi) meminta rekaman CCTV yang kita punya, dijamin akann ketahuan motor atau mobil-mobil apa saja yang lalu lalang pada jam tersebut," kata Noriyu saat berbincang dengan Tribunnews.com, Sabtu(28/6/2014).

Noriyu mengatakan handuk yang seperti direndam air keras dan dilempar oleh pelaku juga sudah diperiksa oleh pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Kebayoran Lama dan Polres Jakarta Selatan. Akibat handuk yang mengandung air keras itulah kap mobil milik Noriyu menjadi rusak dan catnya mengelupas.

"Handuk yang sepertinya direndam air berzat kimia masih diperiksa labkrim," ujarnya.

Sebelumnya, kediaman politisi Partai Demokrat Nova Riyanti Yusuf di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan dilempar air keras oleh orang tidak dikenal. Kejadian itu terjadi pada Jumat (27/6/2014) malam.

Kejadian tidak mengenakkan tersebut dikabarkan Noriyu sapaan akrab Nova Riyanti Yusuf melalui akun twitternya @saya_noriyu.

"Malam ini rumah mendapat teror. Mobil dilempar dengan kain plus air keras dan cat mobil ngeletek enggak karuan,"tulis Noriyu dalam akun Twitternya.

Staf Noriyu di DPR, Juliardi juga membenarkan peristiwa tersebut. Saat dikonfirmasi ia membenarkan ada pelemparan di kediaman mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR tersebut.

"Sadis, dilempar mobil sampai rusak,"katanya.

Noriyu sebelumnya dicopot jabatannya dari Wakil Ketua Komisi IX DPR. Pencopotan itu disinyalir karena Noriyu tidak mendukung Prabowo-Hatta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas