Politisi PKS: Prabowo-Hatta Siapkan Jurus Mabuk Atasi Jokowi-JK
"Enggak boleh dibocorin, kan namanya juga jurus, kan kalau kalian lihat film China itu kalau sudah keteter jurusnya kan jurus mabok," ujar Jazuli.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengakui elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta mulai berimbang dengan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Padahal sebelum pasangan itu diresmikan, selisih suara Prabowo-Hatta mencapai 20 persen dengan Jokowi-JK.
"Artinya kan trennya naik terus, dan sekarang ini bisa berimbang dan saya berharap mudah-mudahan ya terus tren Prabowo-Hatta ini naik terus. Kemudian nanti pada tanggal 9 Juli rakyat benar-benar menjatuhkan pilihan ke Prabowo-Hatta secara mayoritas," kata Juru Debat Prabowo-Hatta dari PKS, Jazuli Juwaini, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Jazuli juga berharap agar kampanye hitam yang diarahkan kepada pasangan calon presiden-wakil presiden dihentikan. Pasalnya, hal itu tidak mendidik dan menciderai demokrasi.
"Artinya demokrasi yang sudah bagus di kita ini harusnya dipelihara dengan baik, kita jaga dengan bagus," imbuhnya.
Anggota Komisi II DPR itu juga mengatakan survei internal menunjukkan pasangan Prabowo-Hatta mengalami peningkatan. Jazuli enggan mengungkapkan secara detil mengenai peningkatan tersebut.
Namun, ia mengatakan pasangan Prabowo-Hatta unggul di sejumlah provinsi di Indonesia. "Ya ada beberapa, ya saya tidak ingin menyebut provinsinya lah. Ada beberapa provinsisi yang memang unggul mereka, nah makanya nanti kita akan konsentrasi," tuturnya.
Jazuli menjelaskan dalam pekan-pekan terakhir akan menggunakan jurus baru. Tapi lagi-lagi, Jazuli tidak menjelaskan jurus pemenangan itu.
"Enggak boleh dibocorin, kan namanya juga jurus, kan kalau kalian lihat film China itu kan kalau sudah keteter itu kan jurusnya kan jurus mabok," ujar Jazuli.
Lalu apakah kubu Prabowo-Hatta menggunakan jurus mabuk untuk mengatasi Jokowi-JK?
"Kita belum sampai jurus mabok, mungkin perlu ada konsentrasi-konsentrasi, saya kira begitu. Untuk derah-daerah yang sudah unggul bukan kita tidak pentingkan itu harus dijaga, dipertahankan dan daerah-daerah yang masih kita belum unggul tentu harus di genjot," jelasnya. (Advetorial)