Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Sosok Vickyline, WNI Korban MH17

"Kalau suami dan ketiga anaknya, termasuk Adinda warga negara Belanda," ujar Herry, Sabtu (19/7/2014) malam.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ini Sosok Vickyline, WNI Korban MH17
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso
Herry Kardia, kakak tertua Vickyline Kurniati Kardia (39), dan istri Herry, Enni Nurbayanti. Vicky adalah salah seorang warga negara Indonesia yang menumpangi pesawat Malaysia Airlines MH 17 rute Amsterdeam - Kuala Lumpur. Pesawat yang ditumpangi Vicky, ditembak jatuh di Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu keluarga terdiri ayah, ibu dan seorang putri berusia 9 tahun ikut menjadi korban pesawat Malaysia Airlines MH17 (rute Amsterdam-Kuala Lumpur) yang ditembak jatuh di wilayah konflik, kota Shaktarsk, timur Ukraina pada Kamis (17/7/2014).

Mereka adalah Vickyline Kurniati Kardia (39) yang berkewarganegaraan Indonesia serta Emile Van Muijlwijk (45) dan Adinda Larasati Putri Van Muijlwijk (9) yang berkewarganegaraan Belanda

Kakak tertua Vicky, Herry Kardia (56) menceritakan perihal adiknya yang dinikahi pria Belanda hingga sekeluarga ikut dalam penerbangan pesawat nahas tersebut.

Ia menceritakan, Vicky merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Tiga kakaknya, yakni Herry Kardia, Franky Kardi dan Wendy Kardia tinggal di Jakarta. Sementara seorang kakaknya yang lain, Boyke, tinggal di Australia.

Vicky yang terakhir tercatat sebagai warga kota Bandung, Jawa Barat, dinikahi oleh Emile pada sekitar 2002. Saat itu, Emile mempunyai dua anak, yakni Lauren (19) dan Calvin (17). Tiga tahun menikah, suami tersebut dikaruniai seorang putri bernama Adinda Larasati Putri Van Muijlwijk (9).

Sejak menikah, Vicky ikut dan tinggal bersama suami di Belanda. Meski begitu, Vicky tetap tidak mengganti kewarganegaraannya. Dan terkadang Vicky bersama suami dan anaknya berkunjung menemui keluarga besarnya yang tinggal di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Kalau suami dan ketiga anaknya, termasuk Adinda warga negara Belanda," ujar Herry, Sabtu (19/7/2014) malam.

Berita Rekomendasi

Mulanya, Vicky bekerja di sebuah perusahaan cargo di Belanda. Sementara, sang suami bekerja di salah satu airport di negeri Kincir Angin tersebut.

Baru beberapa tahun terakhir, Vicky bersama suami dan dua anaknya, Lauren dan Adinda, tinggal di Singapura karena sang suami mendapat penugasan kerja. "Calvin di Belanda tinggal bersama ibu saya atau neneknya Calvin, Sisca namanya. Kalau Lauren kuliah dan juga tinggal di Singapura," jelas Herry.

Pada awal Juli 2014, suami Vicky, Emile, mengambil cuti kerja selama tiga minggu untuk keperluan berlibur dan mengunjungi anak kedua dan sang ibunda di kampung halaman, Belanda.

Ia menyertakan Vicky dan putri bungsunya dalam kepulangan ke tanah kelahirannya itu. Saat menuju Belanda, keluarga tersebut menumpangi pesawat maskapai Malaysia Airlines.

Pada Kamis, 17 Juli 2014, suami Vicky kembali ke Singapura karena masa cuti kerjanya akan berakhir. Adalah pesawat maskapai yang sama yang digunakan keluarga tersebut untuk kembali ke Singapura melalui Kuala Lumpur, Malaysia.

"Saya juga baru tahu belakangan kalau mereka naik Malaysia Airlines. Karena biasanya mereka naik pesawat KLM," tuturnya.

Herry menceritakan, putri bungsu Vicky, Adinda sempat mempertanyakan alasan orangtuanya memilih Malaysia Airlines mengingat salah satu pesawat maskapai tersebut dengan ratusan penumpangnya belum lama ini hilang dan belum ditemukan.

Herry mengetahui cerita tersebut setelah berkomunikasi melalui telepon dengan ibunda Emile. Sebab, sang ibunda lah yang melepas anak dan cucunya itu dari bandara di Amsterdam, Belanda.

Entah pertanyaan sang putri bungsu tersebut menjadi pertanda atau bukan. Yang jelas, pesawat yang ditumpangi oleh keluarga Vicky hancur berkeping usai ditembak dan jatuh di timur Ukraina dalam perjalanan menuju ke Kuala Lumpur. Dan otoritas berwenang memastikan sebanyak 283 dan 15 kru yang ada di pesawat Boeing 777 tersebut tewas dalam kejadian tersebut.

Kini, Herry hanya bisa berharap jenazah keluarga Vicky bisa ditemukan sehingga bisa dimakamkan oleh pihak keluarga.

"Kami yang di Jakarta belum dapat kabar dari pihak Malaysia Airlines kapan bisa diberangkatkan ke Belanda. Tapi, anak Vicky yang pertama, Lauren, sudah berangkat dari Singapura ke Belanda tadi malam. Kami berharap bisa segera diberangkatkan," harapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas