Keluarga Berharap Segera Dipertemukan dengan Jenazah Vickyline Sekeluarga
Mereka sangat ingin melihat dan menerima jenazah Vicky beserta suami dan anaknya, satu keluarga yang menjadi korban pesawat MH17
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga korban pesawat MH17, Vickyline Kurniati Kardia (39) di Jakarta mengharapkan pihak maskapai Malaysia Airlines segera memfasilitasi penerbangan ke Belanda.
Mereka sangat ingin melihat dan menerima jenazah Vicky beserta suami dan anaknya, satu keluarga yang menjadi korban pesawat Malaysia Airlines MH17 (rute Amsterdam-Kuala Lumpur) yang ditembak jatuh di Ukraina pada Kamis (17/7/2014).
"Saya telepon orang maskapai Malaysia Airlines yang di Kuala Lumpur. Kami minta bisa segera diberangkatkan. Dia bilang, akan memfasilitasi kami sekeluarga untuk diberangkatkan ke Belanda. Paling tidak dari kami di sini lima orang," ujar kakak tertua Vickyline, Herry Kardia (56) pada Sabtu (19/7/2014) malam.
"Kami enggak bisa ke Ukraina karena di sana situasinya masih gawat. Kami diharapkan menunggu di Belanda karena suami dan anaknya juga warga negara Belanda," imbuhnya.
Dua hari pasca-jatuhnya MH17, Herry mengaku baru bisa berkomunikasi lewat telepon dengan pihak Malaysia Airlines dan Kementerian Luar Negeri RI. Namun, sejauh ini belum ada kepastian perihal nasib Vicky sekeluarga.
Agar bisa mengetahui nasib Vicky sekeluarga, Herry mengaku tidak terlalu khawatir jika pihak Malaysia Airlines nantinya memberangkatkannya dengan pesawat jenis yang sama untuk ke Belanda.
"Soal nanti naik pesawat apa, apakah naik Malaysia Airlines atau yang lain, itu terserah mereka. Yang penting kami difasilitasi. Khawatir ada, tapi keinginan kuat kami mengalahkan kekhawatiran itu. Saya pasrah, Allahualam Bisowab, itu kehendak dan kuasa Allah," ujarnya.
"Yang saya takutnya sekarang ini adalah kondisi psikologis ibu kami, ibu Sisca, di Belanda sama anak kedua Vicky di sana. Saya takut ibu belum bisa menerima peristiwa ini," imbuhnya.