Banyak Pemudik Nekat Naik Kereta Meski Tidak Ada Tanda Identitas Asli
Edi pun menegaskan kepada calon penumpang agar membawa tanda pengenal lainnya
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masih banyak para warga yang hendak mudik ke kampung halamannya menggunakan jasa kereta api nekat naik meski tanda pengenal atau identitas asli tidak ada.
"Kalau yang fotokopi itu pasti diragukan. Itu tidak bisa. Surat kehilangan juga tidak bisa," kata Kepala Stasiun Gambir Edy Kusyowo Jumat(1/8/2014).
Edi pun menegaskan kepada calon penumpang agar membawa tanda pengenal lainnya saat memasuki loket tempat penukaran tiket. Sebab, jika tidak akan berujung pada pembatalan keberangkatan.
"Kalau fotokopi KTP itu tidak boleh, harus asli. (Calon penumpang) tidak ada KTP, langsung batal keberangkatan," ujar Edy.
Menurutnya tindakan tegas itu diambil untuk mengamankan kondisi stasiun serta mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Untuk sterilisasi stasiun, dan apabila terjadi sesuatu klaimnya itu jelas. Alamatnya jelas," katanya.
Tanda pengenal lain yang masih bisa ditoleransi lanjut Edy, antara lain seperti ijazah, Surat Izin Mengemudi (SIM), Kartu Keluarga (KK), dan akte kelahiran.
Selain itu, Edy juga menyarankan kepada penumpang agar merencanakan naik angkutan kereta api dari jauh-jauh hari guna mempermudah keberangkatan. Dia menambahkan, para penumpang tak perlu juga membawa barang-barang yang berlebihan yang tidak sesuai kapasitas, terlebih lagi membawa barang yang mencolok yang dapat mengundang kejahatan selama perjalanan di dalam kereta. Meskipun sudah telanjur dibawa kata dia jangan sebaiknya disimpan saja tidak perlu dipamerkan.