Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komnas PA Berharap Ada Menteri Perlindungan Anak

Hal tersebut penting, lantaran kasus pelecehan dan pencabulan di Indonesia sangat memprihatinkan dan dalam kondisi darurat kejahatan seksual.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Komnas PA Berharap Ada Menteri Perlindungan Anak
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN/GANI KURNIAWAN
KUNJUNGI PUVELIA - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Arist Merdeka Sirait berbincang dan menyemangati Puvelia Audriana Putri (5,5) saat mengunjungi anak yang tengah dalam perawatan tersebut di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (1/5). Kehadiran KPIA tersebut untuk memastikan anak perempuan warga Desa Palinggahan, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta itu mendapat haknya dengan baik. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Komisi Perlindungan Anak Nasional Arist Merdeka Sirait mengatakan, pihaknya mendorong pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla membentuk kementerian perlindungan anak.

Hal tersebut penting, lantaran kasus pelecehan dan pencabulan di Indonesia sangat memprihatinkan dan dalam kondisi darurat kejahatan seksual.

"Kami usulkan ada kementerian negara khusus perlindungan anak. Yang kewenangannya setara Menteri Penanganan Daerah Tertinggal. Ini supaya tidak mencampuri hak atas pendidikan yang diurus Mendiknas. Kementerian itu khusus perlindungan anak," kata Arist di Jakarta, Senin (25/8/2014).

Dirinya mengatakan, kementerian itu hanya fokus pada masalah kejahatan seksual pada anak. Ranah kementerian ini, lanjutnya dia, untuk mengurusi dan mengatasi masalah yang menimpa kekerasan dan kejahatan pada anak.

"Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak belum cukup digunakan untuk melindungi anak. Anak-anak itu jumlahnya 32 persen dari seluruh penduduk Indonesia atau setara 80 juta," katanya.

Arist menjelaskan, usulan itu sudah dimasukan ke rumah transisi Jokowi-JK. Arist juga memuji langkah presiden yang telah menginstruksikan adanya gerakan menentang kejahatan seksual anak. Namun hal tersebut dirasa kurang maksimal.

"Misalnya ada kejadian tingkat nasional, langsung ada pergerakan. Kami berharap begitu. Koordinassi lembaga yang terkait penting, tapi jangan sampai ada tumpang tindih," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut Arist berharap, anak-anak Indonesia agar bisa terbebas dari kejahatan seksual dan kekerasan pada anak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas