Koarmatim Terima KRI Tombak-629 Buatan Indonesia
Pada kesempatan tersebut, secara simbolis serta penandatanganan naskah serah terima KRI Tombak-629 dari Dirut PT Pal kepada Menhan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Tombak-629 memperkuat Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Koarmatim, setelah diresmikan oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro di Dermaga Divisi Kapal Perang PT PAL Surabaya, Rabu (27/8/2014).
Acara peresmian dihadiri oleh Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim, Dirut PT PAL Indonesia (Persero) Ir. Firmansyah Arifin, pejabat teras Mabesal dan Koarmatim.
Pada kesempatan tersebut, secara simbolis serta penandatanganan naskah serah terima KRI Tombak-629 dari Dirut PT Pal kepada Menhan. Selanjutnya, Menhan menyerahkan kepada TNI AL yang diterima oleh Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksamana Pertma TNI Ir. Harry Pratomo kemudian diserahkan kepada Koarmatim dan diterima oleh Pangarmatim.
Setelah diresmikan oleh Menhan KRI Tombak memperkuat Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) TNI AL di bawah pembinaan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim. KRI Tombak-629 merupakan jenis Kapal Cepat Rudal (KCR)-60 meter, memiliki keunggulan khusus yakni mampu beroperasi di berbagai medan. Adapun spesifikasi teknis KRI Tombak-629 yaitu Kapal Cepat Rudal 60M, diawaki 55 personel,di antaranya meriam dan peluncur rudal, panjang 60,00 m, lebar 8,10 M dan kecepatan 28 knots.
Kapal perang ini didisain memiliki kemampuan olah gerak yang tinggi, lincah dalam menempati posisi tembak, dan mampu melaksanakan penghindaran dari pukulan balasan lawan. Selain itu, KRI Tombak-629 memiliki ketahanan bernavigasi dalam segala cuaca, hingga Sea State 6.
Menurut Menhan Purnomo Yusgiantoro, bahwa kapal buatan PT PAL ini adalah KCR-60 meter kedua yang masuk jajaran Koarmatim. KCR pertama, yakni KCR-60M KRI Sampari-628 telah diresmikan dan diserahterimakan pada tanggal 28 Mei 2014 yang lalu.
Kehadiran KCR-60 meter kedua yang telah diserahterimakan ini, sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) I 2009-20014, yang akan memenuhi kebutuhan pokok minimum TNI, dan akan memperkuat jajaran Satkat Koarmatim.
Keberadaan KCR-60 meter ini, berdasarkan pada pertimbangan taktis dan strategis yang cukup mendalam benar-benar diperlukan untuk menjaga dan melindungi wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta melaksanakan tugas-tugas pertahanan dan penegakan hukum wilayah NKRI, tegasnya. Bertindak sebagai Komandan KRI Mayor Laut (P) Dickry Rizanny Nurdiansyah, PSC (J), MMDS., yang dilantik secara resmi oleh Menhan RI.