Ini 4 Kandidat Sekjen PKB yang Baru
Dibahas siapa kira-kira sosok yang dinilai paling tepat menjadi Sekjen DPP PKB untuk mendampingi Caik Imin selaku ketua umum PKB.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Teka-teki siapa Sekretaris Jendral (Sekjen) yang akan mendampingi Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mulai terkuak.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, setelah gelaran Muktamar PKB 2014 yang berhasil memilih kembali duet KH Azis Mansyur dan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Dewan Syuro dan Ketua Umum Tanfidz periode 2014-2019, Senin (1/9/2014) dini hari, di Empire Palace Hotel. Sejumlah formatur yang ditunjuk oleh Muktamar bertemu hingga sekitar pukul 03.00.
Mereka membahas kira-kira sosok yang dinilai paling tepat menjadi Sekjen DPP PKB untuk mendampingi Caik Imin – panggilan Muhaimin Iskandar.
Setelah terjadi perdebatan panjang, dari empat nama yang mengemuka, yakni Marwan Jakfar (Ketua Fraksi PKB DPR RI), Imam Nahrawi (Sekjen PKB periode sebelumnya), Hanif Dhakiri (Ketum DPP Garda Bangsa), dan Abdul Kadir Karding (Wakil Ketua DPP PKB), mengerucutlah nama Abdul Kadir untuk mengisi posisi Sekjen.
Abdul Kadir dipilih, karena dia yang menjadi Ketua Steering Committee (SC) Muktamar PKB 2014 di Surabaya dinilai sangat sukses menggelar acara lima tahunan tersebut. Selain itu, dia dinilai dapat bekerja all out untuk membesarkan PKB dan mewujudkan target menyalip perolehan suara Golkar pada pemilu 2019 nanti.
Dikonfirmasi hal itu, Muhaimin menjawab diplomatis. Menurutnya, nama Sekjen yang akan mendampingi dirinya memimpin PKB lima tahun ke depan akan ditentukan dua minggu ke depan. "Tapi semoga saja, dalam waktu sepuluh hari sudah rampung," ujarnya, Senin (1/9/2014), di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Disinggung nama Sekjen mengarah ke Abdul Kadir, lagi-lagi Muhaimin hanya menegaskan, bahwa nama calon Sekjen memang sudah ada di kantongnya. Tapi pengumumannya akan dilakukan dua minggu lagi.
Muhaimin hanya menegaskan, bahwa Sekjen yang akan mendampinginya adalah harus figur yang mau bekerja total untuk PKB ke depan selama 24 jam penuh untuk mengatur roda organisasi. Dia juga harus benar-benar konsentrasi penuh dalam pekerjaannya untuk membesarkan partai. Selain itu, Sekjen juga harus siap kehilangan jabatan strategis di DPR dan lembaga lainnya.
"Tantangan PKB ke depan semakin berat, makanya Sekjen harus mau bekerja total dan konsentrasi penuh," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Abdul Kadir Karding yang dikonfirmasi Surya Online mengatakan, di PKB jabatan Sekjen dengan Ketua Umum ibarat suami-istri. Sehingga harus harmonis dan satu frekuensi serta berbagi tugas dalam membangun rumah tangga. Namun untuk menentukan siapa Sekjen yang dipilih, semua menjadi kewenangan penuh dari Ketua Umum DPP PKB.
"Kewenangan memutuskan Sekjen adalah Ketua Umum. Dia yang akan bergerak dan bekerjasama. Jadi seluruhnya tergantung dia (Ketua Umum)," jelasnya.
Meski demikian, dirinya, kata politisi muda yang juga Anggota DPR RI ini mengaku tidak mau berandai-andai. "Saya begini saja sudah bersyukur. Dari dulu yang anak kampung, sekarang bisa menjadi begini," imbuh Abdul Kadir.
Misalnya dipilih, jangan kalau. Pokoknya begini, ibarat suami istri. Jadi saya kira kewenangan memutuskan Sekjen adalah Ketum. Dia yang akan bergerak dan bekerjasama. Jadi seluruhnya dia.
"Saya tidak mau andai-saya begini saja. Saya begini saja sudah bersyukur. Dari yang dulu anak kampung, sekarang menjadi begini," kilah Anggota DPR RI terpilih dari Dapil Jawa Tengah VI (Temanggung, Magelang, Wonosobo, dan Purworejo) ini.