Inilah Pola Pengamanan Jemaah Haji di Makkah dan Madinah
Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Haji PPIH Kolonel A Riad S mengaku sudah memiliki sejumlah strategi pengamanan jemaah haji di Mekkah dan Madinah.
Editor: Y Gustaman
Pengamanan di Mekkah
Sementara di Makkah, Riad mengatakan, terus menyempurnakan pengamanan untuk perlindungan jemaah yang diperkirakan akan memenuhi kota ini mulai 9 September nanti.
Titik utama yang menjadi perhatian adalah area abu-abu dan dua titik yang akan menjadi embarkasi dan dembarkasi seluruh jemaah Indonesia. "Kita atur nanti ada pos stasioner di dekat pintu ke luar Marwah, di sana ada pelataran yang akan menjadi titik temu jemaah," katanya.
Lokasi ini menjadi perhatian karena minim petugas. Sementara laporan para tenaga haji musiman pada tahun sebelumnya, sering kali terjadi jamaah tertinggal dari rombongan. Area ini luasnya sekitar 150 meter dari terminal. Sementara musim haji sebelumnya tidak ditempatkan petugas di area ini.
Nantinya seluruh petugas kelompok terbang (kloter) akan diminta mengawasi jemaahnya yang tertinggal dan lain-lain, sehingga sektor khusus Masjidil Haram bisa fokus mengamankan jemaah, termasuk di wilayah abu-abu ini.
Keterlibatan semua unsur, baik petugas pengamanan, petugas kloter maupun kesehatan sangat diperlukan. Mengingat pada puncak haji, pintu masuk Makkah untuk kendaraan dan lain-lain ditutup, termasuk ambulans.
"Kita mengingatkan petugas agar jangan lalai, dan harus saling bantu," kata Riad yang juga Direktur Pembinaan Persenjataan Pusat Kavaleri Angkatan Darat.