Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak Buah Klaim Tak Tahu Sumber Dana Perjalanan Helmy Faishal

"Iya pernah ikut, diajak Pak Menteri," kata Lili Romli bersaksi untuk terdakwa Direktur PT Papua Indah Perkasa Teddi Renyut di Pengadilan Tipikor.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Anak Buah Klaim Tak Tahu Sumber Dana Perjalanan Helmy Faishal
TRIBUN/DANY PERMANA
Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini (tengah) diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Rabu (16/7/2014). Helmy diperiksa sebagai saksi bagi tersangka Teddy Renyut yang diduga menyuap Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombuk, terkait proyek penanggulangan bencana pembangunan tanggul laut di Biak. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi V Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Lili Romli mengakui pernah ikut rombongan perjalanan dinas Menteri Helmy Faishal Zaini. Namun, Lili Romli mengklaim tak mengetahui sumber dana perjalanan.

"Iya pernah ikut, diajak Pak Menteri," kata Lili Romli bersaksi untuk terdakwa Direktur PT Papua Indah Perkasa Teddi Renyut di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (15/9/2014).

Dalam perjalanan dinas ke Madinah pada tahun 2014 tersebut, menurutnya, ikut juga istri Helmy Faishal dan sejumlah pejabat Kementerian PDT.

"Yang ikut itu Pak menteri, Bu menteri, ajudan, stafsus II, saya, Ibu Elin Kabag Luar Negeri," ujarnya.

Menurut Lili, biasanya duit perjalanan dinas kementerian dianggarkan negara. Dia tak tahu bila pembiayaan diatur staf khusus Helmy Faishal, Sabililah Ardi.

"Tidak tahu," jawab Lili.

Keterangan yang sama disampaikan Sekretaris Menteri di Kementerian PDT, M Nurdin. Dia mengklaim hanya mengetahui keberangkatan atasannya itu ke Madinah. Soal biaya, dia tak tahu menahu.

BERITA REKOMENDASI

"Perjalanan pegawai negeri menteri, sepanjang dilakukan dan ada surat perintah ‎itu dibiayai oleh negara," kata Nurdin.

Dalam persidangan dengan terdakwa Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombuk, Teddi Renyut mengaku pernah memberikan duit Rp 290 juta ke staf khusus Menteri Helmy Faishal, Sabililah Ardi. Uang itu digunakan guna membayar tiket Menteri Helmy bersama rombongan.

"Saat itu Ardi minta ke saya secara lisan. Belia sempat mengancam kalau saya nggak bantu beliau, beliau lepas tangan untuk urusan yang punya saya yang udah saya keluarkan Rp 3,2 m termasuk untuk Biak itu," kata Teddi.

Mulanya Teddi tidak mengetahui nama pemegang tiket pesawat yang pembayarannya berasal dari dana pribadinya. "Saya mengetahui setelah di proses penyidikan, atas nama menteri dan istri," ujarnya.

Teddi didakwa menyuap Yesaya Sombuk sebesar 100 ribu dolar Singapura. Pemberian suap terkait dengan proyek pembangunan rekonstruksi talud abrasi pantai di Kabupaten Biak Numfor.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas