Sambut HUT ke-69 TNI, Kopasuss dan Pemprov DKI Bersihkan Kali Ciliwung
Dikatakan Krisdianto, warga harus memiliki kesadaran dan terpanggil untuk membersihkan lingkungan sendiri.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 6.000 petugas gabungan TNI dengan Pemprov DKI menggelar aksi bersih Kali Ciliwung untuk mengangkut sampah dari kali sepanjang 20 kilometer, Kamis (18/9/2014).
Acara yang dihelat dalam rangka HUT ke-69 TNI itu dibagi dalam empat sektor. Sebanyak 15 unit truk milik Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur lalulalang mengangkut sampah Ciliwung menuju TPST Bantar Gebang, Bekasi.
Komandan Jenderal Kopassus, Mayjen TNI Agus Sutomo mengatakan, dikerahkannya ribuan anggota bertujuan untuk membersihkan sampah yang tercecer di badan maupun bantaran kali. Perahu karet pun disiapkan untuk mengangkut sampah yang mengambang dialiran air.
"Kegiatan ini guna meningkatkan sinergitas antara TNI dan Pemprov DKI serta masyarakat. Ini juga untuk meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat," kata Agus kepada wartawan dilokasi.
Dirinya menjelaskan, sebanyak 5.150 personil yang terdiri dari Kopassus, Kodam Jaya, Kostrad, Armabar, Kormar, Koops AU 1, dan Korpaskhas, diterjukan dalam kegiatan tersebut. Dari situ, pesan pun kerap disampaikan prajurit agar tidak lagi membuang sampah ke kali Ciliwung.
"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke kali dan bantarannya, terus meningkat. Pasalnya, penyebab banjir selama ini juga berasal dari prilaku menyimpang warga," katanya.
Sementara itu, Walikota Jakarta Timur, HR Krisdianto, yang juga ikut dalam kegiatan tersebut, meminta warga bantaran kali tetap membantu menjaga dan merawat Kali Ciliwung. Menurutnya, dengan menjaga lingkungan tetap bersih bisa menghindarkan banjir yang selama ini terjadi.
"Minimal warga tidak membuang sampah sembarangan di Kali Ciliwung," katanya.
Dikatakan Krisdianto, warga harus memiliki kesadaran dan terpanggil untuk membersihkan lingkungan sendiri, tanpa harus di komando.
"Kebersihan yang menikmati masyarakat juga, kalau selalu di suruh-suruh berarti mereka tidak memiliki kesadaran," katanya.