Fahri Hamzah: Pimpinan TNI dan Polri Harus Klarifikasi
Fahri mengakui bentrok antara TNI dan Polri sudah sering terjadi.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III (Komisi Hukum dan Keamanan) DPR RI, Fahri Hamzah, meminta pimpinan Polri dan TNI melakukan klarifikasi atas bentrok yang terjadi di Batam.
Fahri mengakui bentrok antara TNI dan Polri sudah sering terjadi.
"Untuk itu pimpinan Polri dan TNI mengungkap fakta yang benar. Selain itu melakukan pencarian fakta yang dilakukan secara bersama-sama," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/9/2014).
Ia mengatakan bila ada terjadi pidana maka kedua institusi tersebut harus merelakan menyerahkan anggotanya diproses secara hukum.
"Ini harus diselesaikan dengan penegakan hukum sehingga tidak terjadi bentrokan lagi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, akibat saling tembak itu, empat anggota Yonif 134/TS terkena peluru dari anggota Brimob. Keempat anggota langsung dilarikan ke RSUD Embung Fatimah untuk dilakukan operasi pengeluaran proyektil peluru.
Berdasarkan data yang diterima Tribun Batam (Tribunews.com Network), empat anggota yang terkena tembakan itu adalah Praka Eka Basri (anggota Kompi A), Pratu Eko (Kompi Markas), Pratu Ari (Kompi Markas), dan Pratu Ari (Kompi Bantuan) yang semuanya terkena tembakan pada paha sebelah kiri.