Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peneliti LIPI: Walkout Demokrat Bukan Instruksi Setingkat Fraksi

Ikrar menuturkan, sikap Demokrat merupakan sebuah blunder yang sedang berusaha mengambil kembali hati rakyat.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Peneliti LIPI: Walkout Demokrat Bukan Instruksi Setingkat Fraksi
Tribunnews/Herudin
Anggota Fraksi Partai Demokrat melakukan aksi walk out (WO) dari ruang sidang paripurna DPR RI saat pengesahan RUU Pilkada, Jumat (26/9/2014). Pengesahan dilakukan melalui mekanisme voting dengan hasil pemilihan kepala daerah dikembalikan lewat DPRD, setelah hasil voting menunjukkan sebanyak 226 anggota dewan memilih Pilkada lewat DPRD dan 135 orang lainnya memilih Pilkada langsung, dari total anggota DPR yang mengikuti voting sebanyak 361 orang. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor Ikrar Nusa Bhakti menilai sikap walkout Demokrat saat rapat paripurna pengesahan UU Pilkada bukan sebatas instruksi dari setingkat fraksi. Ia menduga, keputusan walkout ada pada komando lebih tinggi dari fraksi.

"Kalau menurut saya kalau memang benar apa yang terjadi pada malam itu adalah bukan cuma keputusan orang-orang di fraksi Demokrat semata, tapi juga ada komando yang lebih tinggi dari itu," kata Ikrar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (27/9/2014).

Ikrar menuturkan, sikap Demokrat merupakan sebuah blunder yang sedang berusaha mengambil kembali hati rakyat. Demokrat sempat terpuruk dengan banyaknya kader yang terlibat kasus korupsi mulai dari Nazarudin, Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh, dan Andi Mallarangeng.

"(Sikap walkout) ini menjadi sebuah upaya bagi partai Demokrat untuk menggali kuburannya sendiri. Karena mereka tidak mampu merebut hati rakyat kembali untuk kemudian memperbaiki citra partainya," tuturnya.

Masih kata Ikrar, sikap fraksi Demokrat yang walkout di rapat paripurna tidak mencerminkan tujuan awal partai berlambang segitiga mercy itu dibentuk. Bahkan, menurutnya, dengan adanya sikap walkout akan semakin sulit mengembalikan khitoh Demokrat.

"(SBY) tidak mampu mengembalikan khitoh Partai Demokrat sebagai partai pembela rakyat dan partai tidak korup," tandasnya.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas