Pilih Pilkada Langsung, Nudirman Siap Dapat Sanksi Golkar
Anggota Komisi III DPR itu mengaku telah mengusulkan adanya 11 item perbaikan Pilkada langsung ke Fraksi Golkar
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Nudirman Munir tidak berpikir soal sanksi yang akan dikeluarkan DPP Partai Golkar. Politisi Golkar itu berbeda sikap dengan partainya di rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada.
Nudirman lebih memilih Pilkada langsung padahal Golkar memilih Pilkada lewat DPRD. Anggota Komisi III DPR itu mengaku telah mengusulkan adanya 11 item perbaikan Pilkada langsung ke Fraksi Golkar.
Usulan tersebut ia utarakan kepada Ketua DPP Golkar Aziz Syamsuddin. Namun, Nudirman belum memberitahu kepada Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto. Alasannya, Setya saat itu sedang sibuk.
"Saya belum terima teguran tapi ditelpon Pak Setya Novanto. Dia bisa memahami tapi kenapa engga ngomong ke fraksi, saya sudah bilang ke Aziz Syamsuddin," kata Nudirman di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/9/2014).
Nudirman mengaku tidak gentar atas sanksi yang akan diberikan. Ia mengatakan siap menerimanya.
"Yang jelas karena dua atau tiga ekor tikus dibakar, jangan karena alasan anarki, kita ubah, jangan ada alasan kepala daerah korupsi, rumahnya kita bakar. kita jadi lebih anarki," imbuhnya.
Diketahui 11 anggota Golkar yang memilih Pilkada langsyng antara lain
Poempida Hidayatulloh, Agus Gumiwang Kartasasmita, Nusron Wahid, Emil Abeng, Neil Iskandar, Oheo Sinapoy, Gusti Iskandar, Zainudin Amali, Chairuman Harahap, Nudirman Munir dan Taufik Hidayat.