Gerindra Mengaku Tidak Nyaman Pimpinan DPR Hasil Voting
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edi Prabowo, mengaku partainya tidak nyaman atas hasil pemilihan pimpinan DPR yang didasarkan pemungutan suara
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edi Prabowo, mengaku partainya tidak nyaman atas hasil pemilihan pimpinan DPR yang didasarkan pemungutan suara (voting).
Menurut dia, musyawarah mufakat akan lebih baik dibandingkan harus dengan voting. Akan tetapi, lanjut Edi, itu lah demokrasi.
"Makanya kami sebenarnya tidak nyaman dengan seperti ini. Kalau bisa, demokrasi musyawarah mufakat. Terjadi musyawarah, terdapat kemufakatan. Kemufakatan ini lah yang menjadi kesimpulan untuk suatu keputusan," kata Edi di DPR RI, Jakarta, Kamis (2/10/2014).
Terkait aksi walk out yang dilakukan beberapa partai, Edi mengaku bisa memahaminya. Menurut dia, aksi walk out adalah kegagalan penyamaan visi.
Edi pun menyoroti banyak kejadian pengambilan keputusan di DPR diwarnai dengan aksi walk out. Misalnya saja saat pemilihan Darmin Nasution menjadi gubernur Bank Indonesia.
"Ini bukan yang pertama kali lho. Tahun 2004 pernah juga ada ada yang walk out. Banyaklah kejadian itu bahkan pemilihan gubernur BI ingat waktu itu Pak Darmin Nasution? Ada yang walk out. Itu hal biasa. Ini lah demokrasi, kita tidak bisa paksakan. Suara mayoritas tetap menentukan," tukas Edi.
Sebelumnya, dalam sidang pemilihan pimpinan DPR dini hari tadi, sejumlah partai melakukan aksi walk out. Mereka adaah PDI Perjuangan, PKB, NasDem dan Hanura.