Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Narkoba Terkait dengan Ipar AKBP Idha

Peredaran narkoba di LP Nusakambangan ternyata terkait dengan jaringan Agung Adiyaksa

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Narkoba Terkait dengan Ipar AKBP Idha
Tribun Pontianak/Galih Nofrio Nanda
Anggota Provost Polda Kalbar dan Direktorat Reskrim Umum Polda Kalbar membawa tersangka AKBP Idha Endri Prastiono (tengah, mengenakan baju tahanan) setiba di Bandara Supadio, Pontianak, Rabu (10/9/2014). Idha Endri Prastiono dikembalikan ke Polda Kalbar untuk menjalani tahanan dan status hukumnya naik menjadi tersangka dalam dugaan korupsi dan penggelapan pada kasus narkoba yang ditanganinya saat menjadi penyidik di Direktorat Narkoba Polda Kalbar. Tribun Pontianak/Galih Nofrio Nanda 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Peredaran narkoba di LP Nusakambangan ternyata terkait dengan jaringan Agung Adiyaksa. Bandar narkoba ini, kata Agus Sofyan, di Kantor BNN, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2014) adalah ipar dari oknum polisi AKBP Idha Endri Prasetyono.

"Tapi, selain itu, jaringan Irsan dan Ridwan, juga memiliki keterkaitan dengan jaringan Agung Adiyaksa yang merupakan, ipar dari AKBP Idha," kata Agus Sofyan.

Sebelumnya BNN berhasil mengamankan Irsan (38), dan Ridwan (40) di Apartemen Mediterania Lagoon Lantai 12, Kemayoran, pada 25 September 2014 sore sekira pukul 16.00 WIB. "Saat ditangkap, hari tangan Irsan petugas menyita 1 unit mobil Honda CRZ, 1 unit mobil Ford Ecosport, 10 perhiasan emas, 2 buah berlian, 3 ATM, 1 unit laptop, serta barang bukti 2 linting ganjan dan 0,5 gram sabu," katanya

Sementara, lanjutnya, dari tangan Ridwan, petugas menyita 1 unit mobil Fortuner, uang tunai sebanyak Rp 24 juta, 3 buku tabungan BCA, 1 sertifikat tanah, 2 bidang tanah di Pontianak, 2 kavling rumah di Pontianak, 1 surat tanah di Villa Permata Sari dan 1 bong beserta alumunium foil.

AKBP Idha sendiri yaitu oknum polisi yang dibekuk polisi Diraja Malaysia atas kasus dugaan peredaran narkoba. Mereka adalah jaringan narkotika Pontianak. Selain itu, sejak 2008, jaringan Irsan dan Ridwan diduga kuat telah menerima pembayaran atas pemesanan sabu yang dilakukan oleh jaringan Agung.

"Kami terus melakukan pengembangan kasus ini untuk mengetahui jumlah transaksi melalui rekening yang dimiliki oleh para tersangka secara mendetil, dan tidak menutup kemungkinan akan menyita sejumlah aset yang lainnya," katanya.

Berita Rekomendasi
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas