Sekjen Gerindra: PPP Seharusnya Menerima Kesepakatan yang Sudah Diputuskan
Muzani meminta PPP seharusnya menerima kesepakatan yang sudah diputuskan bersama.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani heran dengan sikap politisi Partai Persatuan Pembangunan yang mendesak agar dimasukkan dalam paket pimpinan MPR yang akan diajukan Koalisi Merah Putih. Muzani meminta PPP seharusnya menerima kesepakatan yang sudah diputuskan bersama.
Muzani mengatakan, politisi PPP mestinya tak perlu ngotot memasukkan kader partai berlambang kabah itu dalam susunan calon pimpinan MPR. "Gerindra saja tidak dapat Wakil Ketua MPR," kata Muzani seusai mengikuti pertemuan tertutup dengan tokoh elite KMP di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (6/10/2014) malam.
Selain Muzani, hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua DPR Setya Novanto, Sekjen PAN Taufik Kurniawan, Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edi, Wakil Ketua Umum Gerindra Rachel Maryam, Ketua DPP PPP Dimyati Natakusumah, Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani.
Muzani mengatakan, pertemuan tersebut membahas keinginan PPP yang ingin mendapatkan kursi pimpinan MPR. Prabowo sudah menerima keinginan partai berlambang kabah itu. "Masih ada pertemuan antar-ketua umum (partai). Tentu ketua umum akan bertemu lagi. Tapi hari ini Pak Prabowo sudah menerima keinginan PPP itu," ucap Muzani. "Pokoknya kebersmaan dijaga terus. Kebersamaan itu yang paling penting," ujarnya.
Pemilihan pimpinan MPR akan dilakukan dalam sidang paripurna, Selasa hari ini (7/10/2014) pukul 10.00 WIB. Sejauh ini Koalisi Merah Putih ingin mengusung 4 anggota koalisinya dan 1 orang dari Dewan Perwakilan Daerah. Adapun koalisi pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla ingin pimpinan MPR dipilih secara musyawarah dengan komposisi 1 DPD (ketua) serta empat lainnya dibagi rata kepada koalisinya dan Koalisi Merah Putih. Sebelumnya, PPP sempat meradang karena KMP tak mau mengusungnya dalam paket pimpinan MPR.