Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen PPP: Kami Ditinggalkan KMP, Bukan Kami Meninggalkan KMP

Partai berlambang ka'bah itu semakin dekat masuk dalam paket yang dimotori PDI Perjuangan

Penulis: Muhammad Zulfikar
zoom-in Sekjen PPP: Kami Ditinggalkan KMP, Bukan Kami Meninggalkan KMP
Tribunnews/Dany Permana
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Emron Pangkapi (tengah) bersama Sekjen PPP, M Romahurmuziy (kiri) dan Sekretaris Majelis Pakar PPP, Ahmad Yani (kanan) berbincang sebelum mengikuti Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP III, di Jakarta, Minggu (14/9/2014). Rapimnas tersebut membahas mengenai perubahan kepemimpinan nasional PPP, konsolidasi DPW dan DPC menuju soliditas internal partai, dan penyikapan terhadap perkembangan politik nasional. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin terlihat dalam menentukan penetapan pimpinan MPR. Partai berlambang ka'bah itu semakin dekat masuk dalam paket yang dimotori PDI Perjuangan.

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy mengatakan pihaknya tak ragu untuk meninggalkan Koalisi Merah Putih (KMP) agar mendapatkan tempat di kursi pimpinan MPR. Pasalnya, menurut Romy PPP tetap bersikukuh tak menyediakan tempat untuk PPP.

"Bukan PPP yang meninggalkan Koalisi Merah Putih (KMP). Tapi, kami (PPP) yang ditinggalkan oleh Koalisi Merah Putih," kata pria yang akrab disapa Romy di ruang Fraksi PPP, gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/10/2014).

Romy menuturkan, langkah PPP ikut dalam paket Koalisi Indonesia Hebat (KIH) bukan tanpa alasan. Menurutnya, PPP telah memberikan batas waktu kepada KMP mengambil sikap, namun KMP tak jua memberikan jawaban yang memuaskan partai berbasis Islam itu.

"Tadi pada saat pak Setya, Fadli dan Idrus datang kami tanyakan posisi PPP. PPP memberikan waktu sampai pukul 16.30 WIB, namun mereka tidak memberikan jawaban," tuturnya.

Menurut Romy, PPP sudah sampai pada titik kulminasi karena tidak mendapatkan kejelasan posisi di MPR. Menurutnya, PPP sudah mengalah tak mendapatkan jatah kursi pimpinan DPR yang diberikan untuk Demokrat.

"Kami menilai persoalan PPP di KMP tidak mendapatkan respon berarti. Namun, kita mempertahankan martabat dan marwah partai yang selalu duduk di kursi pimpinan MPR. Kawan-kawan di KIH pun menyambut komunikasi yang kita buka," tandasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas