Sekjen PPP: Kami Ditinggalkan KMP, Bukan Kami Meninggalkan KMP
Partai berlambang ka'bah itu semakin dekat masuk dalam paket yang dimotori PDI Perjuangan
Penulis: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin terlihat dalam menentukan penetapan pimpinan MPR. Partai berlambang ka'bah itu semakin dekat masuk dalam paket yang dimotori PDI Perjuangan.
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy mengatakan pihaknya tak ragu untuk meninggalkan Koalisi Merah Putih (KMP) agar mendapatkan tempat di kursi pimpinan MPR. Pasalnya, menurut Romy PPP tetap bersikukuh tak menyediakan tempat untuk PPP.
"Bukan PPP yang meninggalkan Koalisi Merah Putih (KMP). Tapi, kami (PPP) yang ditinggalkan oleh Koalisi Merah Putih," kata pria yang akrab disapa Romy di ruang Fraksi PPP, gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Romy menuturkan, langkah PPP ikut dalam paket Koalisi Indonesia Hebat (KIH) bukan tanpa alasan. Menurutnya, PPP telah memberikan batas waktu kepada KMP mengambil sikap, namun KMP tak jua memberikan jawaban yang memuaskan partai berbasis Islam itu.
"Tadi pada saat pak Setya, Fadli dan Idrus datang kami tanyakan posisi PPP. PPP memberikan waktu sampai pukul 16.30 WIB, namun mereka tidak memberikan jawaban," tuturnya.
Menurut Romy, PPP sudah sampai pada titik kulminasi karena tidak mendapatkan kejelasan posisi di MPR. Menurutnya, PPP sudah mengalah tak mendapatkan jatah kursi pimpinan DPR yang diberikan untuk Demokrat.
"Kami menilai persoalan PPP di KMP tidak mendapatkan respon berarti. Namun, kita mempertahankan martabat dan marwah partai yang selalu duduk di kursi pimpinan MPR. Kawan-kawan di KIH pun menyambut komunikasi yang kita buka," tandasnya.