Drajad: Itu Seperti Mengajak Istri Teman Bercerai Lalu Pindah ke Kita
"Jangan lagi komunikasinya pindah kubu karena akan meningkatkan tensi politik," kata Drajad.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasioanal (PAN) Drajad Wibowo meminta pemerintahan yang diusung Koalisi Indonesi Hebat (KIH) tidak melakukan komunikasi pindah kubu.
Lantaran dengan mengajak partai dari Koalisi Merah Putih (KMP) untuk berpindah haluan dapat menyebabkan tingginya tensi politik.
"Jangan lagi komunikasinya pindah kubu karena akan meningkatkan tensi politik. Itu seperti mengajak istri teman agar bercerai, lalu pindah ke kita," ujar Drajad di Mega Kuningan Jakarta, Sabtu (11/10/2014).
Selain itu menurut Drajad, dengan mengajak partai lain untuk berpindah koalisi akan menyebabkan komunikasi antara parlemen dan pemerintah menjauhi titik temu. Sebaiknya menurut Drajad yang dilakukan pemerintah adalah komunikasi keberhasilan program.
"Sebaiknya itu komunikasi keberhasilan program bukan pindah kubu, misalnya KMP mempunyai program dalam undang-undang perbankan, tidak akan berhasil tanpa persetujuan pemerintah .
Mau gak mau harus komunikasi. Begitu juga sebaliknya, program pemerintah tidak akan berjalan jika tidak ada persetujuan parlemen yang didominasi KMP," ujar Drajad.
Drajad mengatakan partai beserta koalisinya akan mengkritik keras apabila ada program pemerintah yang tidak sesuai. Sehingga solusinya adalah komunikasi yang baik agar setiap program berjalan lancar.
"Saya juga punya kepenting ketika merevisi undang-undang perbankkan. Progam KMP bisa dihajar habis oleh pemerintah, sebaliknya juga program pemerintah dapat dihajar habis oleh KMP, sehingga muncul kompromi," ujar Drajad