TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan ia tak memerlukan ajudan maupun voorijder yang terus-menerus mengikutinya. Tjahjo mengaku, ia hanya akan menggunakan ajudan dan voorijder pada acara resmi yang memang memerlukan kehadiran keduanya.

"Saya sudah lama (hidup) bebas. Saya tidak ingin pakai voorijder. Saya tidak ingin. Kecuali ada acara yang waktunya mepet," kata Tjahjo di hadapan para pejabat dan staf Kemendagri di kantor kementerian tersebut di Jakarta, Senin, (27/10) sore.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) itu juga minta para protokoler Kemendagri tak perlu menempel dirinya sepanjang hari. Tjahjo akan minta bantuan petugas protokoler pada acara-acara resmi.

"Saya tidak perlu ajudan. Pengawalan juga tidak. Saya tidak ingin. Saya 30 tahun jadi orang bebas," kata Tjahjo yang mengenakan kemeja batik warna cokelat dan peci warna hitam. .

Selain itu, Tjahjo minta agar pejabat dan staf Kemendagri tak menggunakan panggilan Bapak atau Pak Menteri untuk menyapa dirinya. Tjahjo mengaku, ia lebih senang dipanggil Mas Tjahjo. "Panggil Mas Tjahjo, tidak usah panggil Pak Menteri," ujarnya.

Tjahjo tiba di kantor barunya itu sekitar pukul 16.00 WIB. Kedatangannya langsung disambut para karyawan maupun staf Kemendagri. Saat memasuki lobi utama, Tjahjo diarahkan ke lift untuk menuju lantai tiga. Saat memasuki ruangan rapat, Tjahjo menyalami satu per satu pejabat maupun para staf di dalam ruangan itu.