Arsyad Tukang Sate Penghina Jokowi Berpenghasilan Rp35 Ribu per Hari
Mursidah tampak sangat terpukul setelah buah hatinya ditangkap polisi lantaran dituduh menghina Presiden RI Joko Widodo
Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga Muhamad Arsyad (23), tukang tusuk sate yang ditangkap polisi, karena menghina Presiden Jokowi masih tampak terpukul.
Apalagi, pria yang kerap disapa Imen itu, hanyalah seorang tukang tusuk sate. "Dia cuma kerja nusukin sate dan ngipasin sate, di warung sate Margani, depan Pasar Induk Kramat Jati. Upahnya juga cuma Rp 35.000 per hari," kata Mursidah (49), ibu Arsyad, ditemui di rumahnya, Jalan Haji Jum RT 09/01 Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (29/10/2014) siang.
Apalagi, lanjutnya, Arsyad masih memiliki tiga adiknya. Di antaranya masih duduk di bangku sekolah. "Dia anak pertama, adiknya ada tiga. Dua orang masih sekolah SD dan SMP," kata Mursidah.
Mursidah tampak sangat terpukul setelah buah hatinya ditangkap polisi lantaran dituduh menghina Presiden RI Joko Widodo.
Bahkan, Mursidah yang ditemui di Jalan Haji Jum RT 09/01 Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (29/10/2014) pagi, mengakui bersedia sembah sujud meminta maaf di hadapan Presiden RI Joko Widodo.
Arsyad diduga menghina Jokowi karena mengunggah gambar pornografis tentang sang presiden melalui laman media sosial . (Mohamad Yusuf)