Wawancara Eksklusif KompasTV: Puan Jelaskan Hubungannya dengan Jokowi
Banyak pihak menyotori Puan yang mendapat “kemewahan politik” karena menjadi seorang menteri
Editor: Dahlan Dahi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, menjelaskan bagaimana hubungannya dengan Jokowi dan betapa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membutuhkan sosok Taufik Kiemas, almarhum ayahnya.
Hal itu dijelaskan Puan Maharani dalam wawancara eksklusif Rosianna Silalahi yang disiarkan Kompas TV, Senin (3/11/2014) pukul 19.00 WIB malam ini.
Berbincang dalam acara Kabinet Kerja Jokowi-JK bersama Rosianna Silalahi, Puan Maharani berbagi cerita sekaligus keraguan masyarakat akan jabatan menteri yang diembannya.
Banyak pihak menyotori Puan yang mendapat “kemewahan politik” karena menjadi seorang menteri, tanpa harus melalui tahap wawancara atau berdiskusi dengan Jokowi.
Puan pun menjawab: ”Kedekatan saya dengan Pak Jokowi kan bukan karena baru mau seleksi menteri kemudian dipanggil. Sejak beliau menjadi Wali Kota Solo yang juga merupakan dapil saya, kami sudah banyak berkomunikasi.”
Puan juga menambahkan tak hanya saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo, saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta hingga dimenangkan Jokowi, pun saat pemilihan legislatif, terakhir saat hasil pemilu presiden menyataan kemenangan Jokowi, Puan sering bertemu dan berdiskusi dengan Jokowi.
Dalam proses pemanggilan menteri, Puan menilai dirinya dan Jokowi sudah cukup saling mengenal dan mengerti pribadi dan visi masing-masing.
“Bukan saya tidak mau dipanggil atau saya tidak dipanggil, kerena saya sudah lama berinteraksi jadi paham bagaimana paling tidak sifat dan apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari kami.”
Lebih jauh saat menyinggung posisi sebagai menteri koordinator, menjadi menteri termuda di Kabinet Kerja Jokowi-JK, Puan Maharani menampik tudingan bahwa dialah yang khusus meminta jatah jabatan kepada Jokowi.
“Mana bisa, itu kan hak prerogratif presiden. Bahkan kalau kemudian kita meminta pun saya rasa saya juga menghormati hak prerogatif presiden. Saya juga tahu undang-undang dan konstitusi. Bahwa kemudian saya diberikan amanah ini saya rasa juga berdasar pertimbangan matang dari Pak Jokowi.”
LIHAT: Puan Maharani: Bukan Karena Saya Putrinya Megawati
Puan kemudian menambahkan bahwa dirinya sebagai seorang wanita yang dipercaya memegang jabatan sebagai seorang menteri, juga membuktikan bahwa wanita juga mampu melakukan apapaun selama mau bekerja dan memperjuangkan diri dengan sebaik-baiknya.
Lobi Taufik Kiemas
Konflik antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) yang berlarut-larut hingga dominasi KMP dalam jajaran pimpinan DPR, membawa masyarakat berandai-andai, jika sosok Taufik Kiemas masih ada tentu dengan kelenturan politiknya dan keluasan politik hal ini tidak akan terjadi. Puan pun menjawab:
“Banyak orang mengakui bahwa cara lobi bapak yang egaliter dan bisa merangkul semua warna bahkan (semua) lapisan yang membuat akhirnya politik itu bisa lentur fleksibel namun tetap berprinsip," katanya.
"Kita sampai hari ini menurut saya belum bisa menemukan orang yang seperti PakTaufik untuk bisa mencairkan," Puan menambahkan.
Apakah sifat dan kepandaian lobi seorang Taufik Kiemas banyak diturunkan padanya, Puan pun menjawab bahwa ia akan berusaha untuk bisa mencoba apa yang dilakukan oleh ayahnya dan ia akanmembuktikannya seiring dengan waktu.(*)
LIHAT JUGA: