Busyro Prihatin Konflik di DPR Berimbas ke Seleksi Pimpinan KPK
"Kalau itu (konflik parlemen) belum selesai juga saya pulang ke kampung untuk konsentrasi sebagai guru disana, mendidik calon birokrat," kata Busyro
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Busyro Muqodas memilih untuk pulang kampung ke Yogyakarta apabila tidak terpilih lagi sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Busyro masuk daftar nama calon pimpinan KPK periode 2014-2019 yang diajukan Kemenkumham ke pimpinan DPR.
"Ya kalau tidak (terpilih) ya pulang ke Yogyakarta, rumah saya di Yogyakarta," ujar Busyro di Ancol, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Meskipun nama-nama calon pimpinan KPK sudah diserahkan Kemenkumham ke DPR untuk diseleksi namun hingga saat ini Dewan belum melakukan uji kelayakan dan kepatutan pimpinan KPK.
Hal disebabkan parlemen terpecah yang ikut menghambat agenda sidang termasuk pemilihan pimpinan KPK.
Busyro mengaku apabila kondisi di parlemen tidak kunjung membaik dirinya akan membulatkan tekad pulang ke Jogjakarta, kembali menjadi dosen di Universitas Islam Indonesia.
"Kalau itu (konflik parlemen) belum selesai juga saya pulang ke kampung untuk konsentrasi sebagai guru disana, mendidik calon birokrat," kata Busyro.
Masa berakhirnya jabatan Busyro, tidak sama dengan empat pimpinan KPK lainnya. Masa tugas Busyro di KPK akan berakhir 10 Desember 2014 mendatang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, panitia seleksi Kemenkumham telah menyerahkan dua nama ke DPR untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan pimpinan KPK pengganti Busyro. Selain Robby Arya Brata, nama Busyro kembali masuk daftar calon pimpinan KPK yang akan diseleksi DPR.