Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cyber Crime Bareskrim Terlusuri Website Palsu Cantumkan Tes Keperawanan

Saat ini dari cyber crime Bareskrim Polri masih menelusuri website palsu ini. Informasinya sangat menyesatkan.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Cyber Crime Bareskrim Terlusuri Website Palsu Cantumkan Tes Keperawanan
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Web palsu 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait adanya temuan website palsu perekrutman calon polisi pria maupun wanita. Bareskrim Mabes Polri tengah mengusut website tersebut.

Pasalnya informasi di web itu sangat menyesatkan karena terpampang jelas disana artikel soal syarat masuk anggota polri bagi perempuan harus melalui tes keperawanan.

"Saat ini dari cyber crime Bareskrim Polri masih menelusuri website palsu ini. Informasinya sangat menyesatkan," tegas Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto, Minggu (23/11/2014).

Agus mengatakan secepatnya penyidik akan menelusuri dan mengungkap siapa yang membuat website menyesatkan tersebut.

"Masih ditelusuri, semoga bisa segera terungkap," kata Agus.

Seperti diketahui, adanya tes keperawanan saat ini tengah ramai diperbincangkan dan Polri membantah keras adanya tes keperawanan tersebut.

Berita Rekomendasi

"Masyarakat harap waspada, ada website yang mirip dengan web rekrutmen anggota Polri," kata Agus.

Agus menjelaskan website milik Polri yang resmi yakni penerimaan.polri.go.id sementara website yang palsu yakni www.infopendaftaranpolri.com

Di website palsu www.infopendaftaranpolri.com sama sekali tidak jelas kemana kontak yang harus dihubungi, pihak panitia hanya bisa dihubungi melalui alamat email dan facebook.

Sementara website resmi milik Polri yaitu penerimaan.polri.go.id alamat dan kontak sangat jelas, di gedung SDM Mabes Polri.

"Web yang palsu, mereka mencatut logo humas Polri yang difacebook. Ditambah ada soal tes keperawanan. Ini info menyesatkan, Polri tidak pernah tes keperawanan. Mohon masyarakat tidak menanggapi," tutur Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas